Bala : Film Komedi Bollywood Sarat Pesan Moral yang Lagi Jadi Buah Bibir

Vallesca Souisa | 15 November 2019 | 17:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di saat film Hollywood akhir-akhir ini  terasa mulai  kehabisan ide, film Bollywood hadir dengan ide-ide segar. Mengemas isu-isu “real’’ yang dialami banyak orang awam,   menjadi tontonan menarik, mengundang tawa, dan terkadang memainkan emosi. Salah satunya, Bala, yang lagi jadi bahan pembicaraan di bulan November ini. Dalam waktu 5 hari, Bala meraup penghasilan 200 juta rupiah, dan mencetak box office di India.

Kita dibuat tertawa sekaligus terharu dalam waktu 2,5 jam. Alur cerita yang runut, dialog yang smart, tanpa disadari menyisipkan pesan bagaimana pentingnya menerima diri kita apa adanya. Tidak peduli Anda berkulit hitam, botak, pendek, cacat, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam dirinya.

Balmund Shukla atau Bala (Ayushmann Khurrana) punya rambut lebat semasa remaja. Saking bagus rambutnya, dan tampan rupanya, ia dijuluki Shah Rukh Khan di sekolahnya. Sebagai cowok populer, sayangnya Bala terkadang suka mem-bully gurunya yang botak. Ia juga suka mencemooh Latika (Bhumi Pednekar) sebagai gadis  buruk rupa, karena kulitnya yang hitam.

Tahun berlalu, siapa sangka, di usia 25 tahun Bala mengalami kebotakan, ditambah mengidap diabetes. Penampilannya jadi terlihat lebih tua dari usianya. Padahal  ia bekerja sebagai marketing produk kecantikan, yang butuh penampilan menawan. Perlahan, rasa percaya diri Bala runtuh. Kehidupan percintaannya pun nol besar. Banyak gadis menolaknya, karena dia botak.

Sementara temannya, si hitam Latika, tumbuh sebagai pengacara wanita hebat di kampung mereka, Kanpur. Latika, tumbuh sebagai wanitia penuh percaya diri. Kulitnya masih hitam legam, belum menikah juga, tapi ia tak ambil pusing, dan sama sekali tak pernah minder. Hubungannya dengan Bala masih diwarnai cekcok.

Suatu kali, Bala mengakali kebotakannya dengan memakai wig. Seorang artis TikTok, Pari Mishra (Yami Gautam) yang jadi model produk kecantikannya pun kepincut dengan kehumorisan Bala. Gadis ini mau dinikahi Bala. Tapi ini bikin Bala deg-degan, takutnya, kalau Pari mengetahui dirinya botak, akan meninggalkannya. Sampai sehari sebelum hari pernikahan, Bala baru berani memberitahukan kalau sesungguhnya dirinya botak. Ini pun lewat SMS. Sayangya, SMS itu terkirim ke nomor yang salah. Lewat malam pertama, Pari histeris mengetahui Bala botak. Dia langsung minggat dari rumah Bala. Pari minta pernikahannya dibatalkan, dan menuntut Bala dengan tuduhan penipuan.

 

Bala meminta  Latika membela kasusnya. Dalam persidangan, Latika mempertanyakan, apakah Pari semata-mata menikahi Bala  hanya karena rambutnya? Pari menjawab, bukan sih. Pari jatuh cinta pada Bala karena  sikapnya yang humoris, baik, romantis.

Tetapi, sebagai artis TikTok, Pari juga punya prinsip kalau penampilan  penting baginya. Melihat ini, Bala akhirnya mengalah, dia rela diceraikan. Bala berpikir, kalau memang Pari mencintainya, kenapa tak bisa menerima dirinya seutuhnya?

 

Bala lelah, memaksakan dirinya pakai wig, akhirnya dia memilih tampil apa adanya, setelah melihat Latika yang hitam legam itu tak pernah merasa terganggu dengan penampilannya. Latika selalu percaya diri dan bahagia. Bala diam-diam belajar dari Latika, dan jatuh cinta pada gadis ini. Tapi, jangan harap film ini berakhir seperti Kuch Kuch Hota Hai, ya. Ending film ini tidak seperti kebanyakan film romantis Bollywood.

 

Untuk tahu endingnya, dan merasakan kekonyolan Bala dalam melakukan segala upaya menumbuhkan rambut, kamu harus menontonnya sendiri. Pesan Bala di akhir film: apapun rupamu, pendek, gemuk, hitam, ceking, botak, selama kamu mencintai dirimu, maka dunia akan mencintaimu!


 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait