Punya Kelainan, Tiffany SNSD Sempat Divonis Tidak akan Bisa Jadi Penyanyi Idola

Rizki Adis Abeba | 11 September 2019 | 13:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kerap dinilai sebagai sosok wanita cantik dengan tubuh dan penampilan yang nyaris sempurna, nyatanya Tiffany memiliki sebuah kekurangan. Ia terang-terangan mengakui dirinya menderita skoliosis atau kelainan bentuk tulang belakang.

“Sebenarnya saya menderita skoliosos, tetapi saya baru mengungkapkannya pertama kali setelah masa promosi (SNSD),” ungkap Tiffany.

Namun Tiffany tidak menjadikan kekurangan itu sebagai hambatan dalam berkarier. Ia justru semakin terpacu untuk bekerja lebih giat. “Rasa sakit dan kelemahan itu menjadi kekuatan bagi saya. Saya berlatih dua kali lipat dari orang lain, menjaga kesehatan, dan menjadi sedikit terobsesi dengan fesyen,” kata Tiffany yang ingin menjadikan pengalamannya sebagai inspirasi dan motivasi kepada para pemuda untuk meraih impian.

“Alih-alih berpikir, ‘Saya tidak boleh membiarkan orang lain tahu tentang penyakit saya’, saya berpikir sebaliknya. ‘Saya menjadi diri saya yang sekarang karena berhasil menaklukkan skoliosis’. Saya juga ingin membantu para pemuda yang menghadapi masalah seperti ini jika saya mampu. Ada banyak orang yang menjadi atlet, ballerina, atau model yang juga menderita karena skoliosis. Tapi tidak banyak yang menyadari hal itu,” urai Tiffany.

Tiffany sendiri sempat menghadapi masa-masa sulit, ketika dokter memvonisnya tidak bisa berkarier sebagai penyanyi idola akibat skoliosis yang ia derita. Namun vonis dokter tidak membuatnya terpuruk.

“Ketika masih kecil, saya diberitahu dokter bahwa sepertinya saya tidak akan bisa debut (menjadi penyanyi idola). Lalu saya katakan, ‘Tidak, saya baik-baik saja. Saya akan mengatasi ini dan melakukan yang terbaik’. Saya menyesuaikan semua hal tentang diri saya, seperti (mengenal) tubuh saya, menjaga kesehatan, dan bahkan mengatur bagaimana saya bernapas dan berdiri,” papar Tiffany. Inspiratif!

(riz/ari)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait