Squid Game Sukses Menjadi Program Debut Orisinil Terbesar Netflix

Vallesca Souisa | 16 Oktober 2021 | 08:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Siapa yang tak membicarakan Squid Game sebulan terakhir ini? Dari anak kecil sampai orang dewasa memmbicarakannya. Serial Korea bertema “survival game” ini, resmi menjadi program debut orisinal terbesar yang diluncurkan Netflix, demikian yang disampaikan oleh perwakilan layanan streaming tersebut pada Rabu (13/10) lalu.

Drakor thriller sembilan episode, di mana kontestan yang kekurangan uang memainkan permainan masa kecil dengan konsekuensi mematikan dalam upaya untuk memenangkan 45,6 miliar won (Rp 549 miliar), telah menjadi sensasi di seluruh dunia, sejak diluncurkan Neetflix kurang dari sebulan yang lalu.

Squid Game telah mengilhami meme yang tak terhitung jumlahnya, kostum Halloween berupa baju olahraga hijau yang dikenakan oleh para kontestan dan rekreasi di dunia nyata yang terinspirasi dari berbagai permainan dalam Squid Game.

Hal ini juga telah memicu perdebatan di Korea Selatan tentang masyarakat kompetitif yang toksik dan mendorong minat baru pada budaya dan bahasa negara ginseng itu di seluruh dunia.

"Squid Game secara resmi telah mencapai 111 juta penggemar, menjadikannya peluncuran seri terbesar kami!" unggah Netflix di Twitter.

Bayangkan, angka itu hanya dicapai dalam waktu 27 hari, sejak dirilis pada 17 September, dengan mudah melampaui drama kostum Inggris Bridgerton, yang disiarkan oleh 82 juta akun dalam 28 hari pertama.

Netflix memberikan informasi terbatas tentang melihat angka untuk platformnya dan memotong data yang disediakannya dengan berbagai cara. Angka debut 28 hari yang dirilis untuk Bridgerton dan acara lainnya termasuk akun apa pun yang menonton episode setidaknya selama dua menit.

Co-CEO dan Chief Content Officer Netflix Ted Sarandos mengatakan pada konferensi teknologi di California bulan lalu bahwa layanan streaming tersebut terkejut dengan betapa populernya Squid Game.

"Kami tidak menyangka, dalam hal popularitas globalnya," katanya.

Serial ini sangat populer sehingga penyedia layanan internet Korea Selatan SK Broadband menggugat Netflix untuk membayar biaya dari peningkatan lalu lintas jaringan dan pekerjaan pemeliharaan karena lonjakan pemirsa.

Kemudian seorang wanita Korea Selatan sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan asal Amerika tersebut tentang kompensasi setelah dia dibanjiri dengan ribuan panggilan iseng dan pesan teks ketika nomor teleponnya secara tidak sengaja disorot sebagai titik plot utama dalam seri.

Netflix menyatakan akan menghabiskan lebih dari 500 juta dolar AS (Rp 7 triliun) untuk konten yang diproduksi di Korea Selatan tahun ini.

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait