Demi Bisa Lunasi Utang, Andy Lau Bekerja Superkeras Selama 5 Tahun

Binsar Hutapea | 24 Januari 2022 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mungkin agak sulit dibayangkan, tapi Andy Lau, yang merupakan simbol pria jantan di layar perak, takut dengan tikus. Dalam sebuah wawancara dengan Southern Metropolis Daily, aktor sekaligus penyanyi tersebut mengungkapkan sisinya yang jarang diketahui publik untuk pertama kalinya. Salah satunya, fobia pada tikus.

Bintang Internal Affairs ini mengaku pernah histeris karena melihat tikus di lokasi syuting. "Ketika saya sedang syuting Lee Rock pada tahun 1991, saya berteriak dan melarikan diri ketakutan setelah melihat tikus di lokasi syuting. Saya bersikeras bahwa saya hanya akan kembali ke lokasi syuting setelah mereka menyingkirkannya," kenangnya.

Andy menambahkan, rasa takut terhadap tikus membuatnya mengajukan sebuah syarat jika harus syuting di tempat yang ditengarai banyak dihuni tikus. Ia biasanya meminta petasan dinyalakan di lokasi tersebut untuk menakut-nakuti dan menghalau tikus.

Di luar urusan fobia hewan pengerat, pria berusia 60 tahun ini memiliki reputasi sebagai artis pekerja keras di industri ini. Publik hampir tidak pernah melihatnya. Ketika ditanya tentang hal ini, Andy Lau menjelaskan bahwa satu-satunya masa ketika dia bekerja sangat keras adalah antara tahun 1995 dan 2000, setelah dia kehilangan hampir semua tabungannya untuk produksi Savior of the Soul pada tahun 1991. "Saya bekerja sangat keras agar bisa melunasi utang. Setelah itu saya berhenti bekerja keras," katanya. Namun demikian, julukan pria yang tak pernah beristirahat tetap melekat padanya.

Bicara soal pekerjaan akting, Andy terkenal dengan profesionalismenya. Namun ia mengaku pernah kehilangan kesabaran saat syuting film Running on Karma. Itu semua karena kostum pria berotot yang dia kenakan untuk film itu. "Kostumnya sangat berat dan butuh proses yang melelahkan untuk memakainya. Butuh 12 jam untuk melakukannya. Saya akhirnya meminta petugas pencahayaan untuk lebih cepat dalam pekerjaannya. Dia membalas dengan mengatakan bahwa saya menjadi tidak sabar setelah menunggu hanya 10 menit. Saat itulah saya kehilangan ketenangan. Dia tidak tahu bahwa saya telah menunggu berjam-jam."

Untungnya, semua rasa sakit dan pengorbanan tersebut membuahkan hasil. Film itu membantunya memenangkan Penghargaan Aktor Terbaik di Penghargaan Film Hong Kong ke-23.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait