Liam Neeson Dituduh Rasis Karena Pernah Ingin Membunuh Pria Berkulit Hitam

Hari Murtono | 7 Februari 2019 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Wawancara untuk pencitraan biasa terjadi saat promosi album ataupun film. Tapi apa yang dikatakan Aktor kawakan Liam Neeson saat promosi film Cold Pursuit, sungguh bertolak belakang. Neeson mengatakan dirinya pernah berputar-putar di jalan dengan senjata, berharap bisa membunuh seseorang pria kulit hitam sebagai balas dendam. Hal itu ia lakukan setelah seseorang yang dekat dengannya diperkosa pria berkulit hitam tersebut.

"Ada sesuatu yang mendasar ketika Anda menjadi marah,” tukas Neeson dalam rekaman wawancaranya yang dilakukan dengan sebuah media cetak. Neeson mengatakan pemerkosaan itu terjadi bertahun-tahun silam dan mengetahuinya ketika ia kembali dari perjalanan ke luar negeri. Neeson Kemudian menggunakan bahasa rasial tentang penyerang temannya saat diwawancarai.

Saat itu, Liam Neeson merencanakan membalas pelaku pemerkosaan dan akan menembaknya langsung. Neeson mengatakan akan menangani kasus pemerkosaan dengan cara yang paling luar biasa.

"Saya bertanya, apakah dia tahu siapa orang itu? Tidak. Apa warnanya? Dia bilang itu orang kulit hitam. Saya berharap bajingan hitam itu keluar dari klub dan melakukan sesuatu dengan saya. Sehingga saya bisa membunuhnya,” cerita Neeson dalam wawancaranya.

Liam Neeson kemudian menambahkan sesuatu dalam wawancaranya. “Sungguh mengerikan, mengerikan, ketika saya memikirkan hal itu lagi, Tuhan melarang, mengerikan. Tapi aku belajar dari itu,” tukas aktor berusia 66 tahun itu. Wawancaranya tersebut jelas menjadi bahan pemberitaan media. Neeson dianggap rasis dan menebar ancaman untuk komunitas kulit hitam.

Namun Neeson menolak disebut rasis atas pernyataannya tersebut saat diwawancarai acara televisi Good Morning America. Neeson menjelaskan komentarnya awalnya menjadi bagian dari diskusi tentang konsep balas dendam dengan sebuah media cetak. "Saya teringat sebuah kejadian hampir 40 tahun yang lalu di mana seorang teman saya yang terkasih diperkosa secara brutal. .Saya tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya, yang merupakan dorongan besar untuk menyerang,” jelas Neeson. ia menambahkan: "Saya bukan rasis. Saya dibesarkan di Irlandia Utara. Tahun 60-an, 70-an dan awal 80-an ada perang yang terjadi di Irlandia Utara. Saya punya kenalan yang terlibat dalam kefanatikan. Seorang katolik akan terbunuh, lalu pada hari berikutnya seorang protestan akan terbunuh. Saya dibesarkan dalam lingkungan seperti itu, tetapi saya tidak pernah menjadi bagian dari kejadian itu,” urai Neeson.

Ketika ditanya apakah dia akan bereaksi sama jika penyerang tidak berkulit hitam. Dia menjawab: “Pasti. Jika dia mengatakan pemerkosanya orang Irlandia, Skotlandia, Inggris, atau Lithuania, saya tahu saya akan merasakan hal yang sama. Saya berusaha untuk menunjukkan kehormatan dan membela teman tercinta saya dengan gaya abad pertengahan yang mengerikan. Untungnya, tidak ada kekerasan terjadi, terima kasih Tuhan,” pungkas Neeson. Meski telah membuat pernyataan, Neeson dipastikan membatalkan penampilannya pada acara red carpet promosi film barunya Cold Pursuit.

(hari/ray)

Penulis : Hari Murtono
Editor: Hari Murtono
Berita Terkait