Mengaku Mabuk Berat, Korban Mengatakan Kang Ji Hwan Sadar Saat Melakukan Aksinya

Rizki Adis Abeba | 17 Juli 2019 | 11:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ketika ditangkap dan dimintai keterangan polisi pada 9 Juli setelah dilaporkan atas tindakan pelecehan seksual oleh dua orang wanita, Kang Ji Hwan mengaku dirinya tidak mengingat kejadian apapun di rumahnya karena mabuk berat. Namun pengakuan Kang Ji Hwan berseberangan dengan kesaksian para korban.

Para korban juga mengatakan bahwa saat kejadian Kang Ji Hwan tidak dalam kondisi mabuk berat. “Jika dia benar-benar mabuk berat, dia tidak akan bisa tudun ke bawah dari kamarnya di lantai tiga ke lantai dua,” kata korban.

“Juga, saat tindakan kriminal dan sesudahnya, Kang Ji Hwan jelas-jelas beraksi dalam kondisi sadar. Itu sangat jelas mengingat sikapnya pada kami dan apa yang ia katakan pada kami,” urai korban lagi. Namun korban tidak menjelaskan lebih detail apa saja yang dikatakan oleh Kang Ji Hwan pada mereka saat itu.

Menurut korban, Kang Ji Hwan sudah tidur setidaknya tiga jam sebelum memperkosa sehingga mereka yakin Kang Ji Hwan dalam kondisi sadar. “Kami rasa pengakuan Kang Ji Hwan bahwa ia tidak mengingat apapun itu bohong,” kata korban.

Setelah menyadari tindakan pelecehan seksual yang dilakukan Kang Ji Hwan, para korban berusaha berteriak, berlari, dan meninggalkan kamar. “Kami langsung mengunci pintu, lalu Kang Ji Hwan menggedor pintu dan berteriak, ‘Buka pintunya!’. Kami berusaha menggunakan Kakaotalk untuk meminta bantuan, dan seorang teman yang bisa kami hubungi mengatakan, ‘Kunci pintunya dan saya akan ke sana’. Sekitar jam 10.10 pagi, setelah lebih dari satu jam setengah terkunci di kamar, polisi datang di rumah Kang Ji Hwan,” beber korban.

Tidak sedikit warganet yang nyinyir mengapa para korban tidak menghubungi polisi langsung dan malah meminta bantuan teman mereka. Menurut korban, lokasi rumah Kang Ji Hwan yang sangat terpencil membuat operator ponsel mereka tidak bisa bekerja di sana.

Para korban mengaku sudah berusaha menghubungi nomor layanan darurat namun tidak bisa tersambung. Mereka juga tidak bisa menghubungi kerabat mereka juga. Disebutkan pula bahwa di ponsel salah satu korban terdapat rekaman panggilan yang tidak tersambung sebanyak 13 kali. Para korban akhirnya menggunakan jaringan WiFi untuk meminta bantuan lewat aplikasi obrolan kakaotalk.

(riz / ray)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait