Tak Banyak Bicara Saat Debat Capres Semalam, Ini Kata Ma'ruf Amin

TEMPO | 18 Januari 2019 | 14:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ma’ruf Amin, calon wakil presiden nomor urut 01 mengaku sengaja tak banyak bicara saat debat semalam, karena ingin membiarkan pasangannya, Jokowi lebih mendominasi. Dirinya hanya perlu menyetujui dan mendukung pernyataan Jokowi, agar debat tak berjalan seperti balapan bicara, dan sahut menyahut. “Kalau sudah dijelaskan oleh presiden, ya saya tinggal menyetujui, mendukung, jangan seperti orang balapan ngomong kaya saur-manuk (sahut-menyahut),” ujar Ma’ruf Amin di kediamannya, Jumat, 18 Januari 2019.

Debat capres pertama semalam mengangkat tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Debat berlangsung selama 90 menit. Format debat kali ini terdiri atas enam segmen, yakni isi segmen, penyampaian visi-misi hukum dan HAM, penyampaian visi-misi korupsi dan terorisme, pendalaman visi-misi, pertanyaan moderator seputar tema, pertanyaan antar-calon presiden dan wakil presiden, serta pernyataan penutup.

Dalam debat pertama pemilihan presiden semalam, kata Ma'ruf Amin, yang diperdebatkan adalah kritik atas kinerja Jokowi selama empat tahun kepemimpinannya. Karenanya, Jokowi lebih mafhum menjawab sejumlah kritik dari lawan debatnya. “Jadi, kalau masa lalu, yang kritik soal ini yang jawab harus Pak Jokowi, dalam hal tertentu saja saya jawab,” ujar mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama tersebut.

Salah satu bagian yang bisa dia jawab adalah tentang terorisme. Menurutnya, bidang itu memang menjadi porsinya untuk menjelaskan bagaimana menghadapi dan mengatasi terorisme di masa depan. Dalam debat pertama pilpres itu, Ma'ruf Amin menyatakan terorisme harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Ma'ruf mengatakan MUI pernah mengeluarkan fatwa bahwa terorisme bukan jihad. Ia pun sempat menyitir terjemahan ayat Al Quran dalam surat Al-Araf.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait