Debat Capres Diakui Timses Jokowi Belum Bisa Gaet Massa Mengambang

TEMPO | 21 Januari 2019 | 17:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Aria Bima, Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, mengakui debat capres perdana yang digelar pada Kamis pekan lalu, belum bisa menggaet pemilih mengambang (swing voters) dan pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters). "Survei internal kami dari debat capres pertama ini, kami akui memang belum bisa meyakinkan swing voters," ujar Aria Bima saat ditemui Tempo di Posko Cemara, Jakarta pada Senin, 21 Januari 2019.

Debat kedua nanti, kata Aria Bima, diharapkan akan bisa menyasar massa mengambang yang ditengarai sebagian besar merupakan kalangan milenial. Calon presiden inkumben Jokowi, ujar Aria, akan meyakinkan milenial lewat debat kedua bertema energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup. "Program yang akan kami gaungkan menjanjikan pertumbuhan ekonomi. Semua sumber daya akan di eksplorasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja. Sehingga diharapkan bisa meyakinkan kalangan milienal," ujar Aria Bima.

Pengamat politik dari Populi Center, Afrimadona juga menilai debat pilpres perdana memang belum bisa meyakinkan swing voters dan undecided voters. Sebab, ujarnya, dua kandidat yang akan berlaga di pemilihan presiden 2019 belum bisa menunjukkan posisi yang jelas dalam berbagai isu yang digaungkan. "Sejauh ini kedua paslon masih lebih banyak bermain di ranah argumen yang normatif. Posisi yang cukup clear di antara kedua kandidat belum begitu terlihat," ujar Afrimadona dalam sebuah acara diskusi di bilangan Gondangdia, Jakarta pada Sabtu, 19 Januari 2019.

Swing voters dan undicided voters, menurut Afrimadona, merupakan ceruk pemilih yang harusnya menjadi sasaran dalam debat kandidat. Sebab, ujar dia, di dalam tataran masyarakat sesungguhnya telah terjadi polarisasi yang cukup kuat. "Artinya apapun yang disampaikan oleh Jokowi, tidak akan membuat pendukung Prabowo bergeming dan beralih pilihan. Begitu juga sebaliknya. Jadi, yang bisa disasar semestinya pemilih yang masih ragu," ujarnya.

Afrimadona mengatakan, timses bisa mengidentifikasi terlebih dahulu segmentasi pemilih yang masuk dalam swing dan undicided voters. Baru kemudian, berbicara mengenai isu-isu yang juga mewakili kepentingan para pemilih.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait