Janji Hanum Rais dan Kirana Larasati Agar Difabel Nyoblos di Pilpres dan Pileg

TEMPO | 21 Februari 2019 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hanum Rais yang calon legislatif dari Partai Amanat Nasional menjanjikan share APBD khusus bagi penyandang disabilitas di daerah pemilihannya bila berhasil masuk bursa caleg pada pemilihan umum legislatif, 17 April mendatang. Share APBD ini dijanjikan Hanum Rais untuk bidang pendidikan. "Saya akan share APBD bagi penyandang disabilitas, khususnya di bidang pendidikan," ujar Hanum Rais dalam diskusi "Jangan Alergi Politik" yang dilaksanakan di Yan Kedai Kopi, Jalan Wahid Hasyim nomor 57, Jakarta Pusat, Rabu 20 Februari 2019.

Hanum Rais menyampaikan janji ini agar pemilih dengan disabilitas mau menggunakan hak suaranya pada Pilpres dan Pileg mendatang. Ia mengimbau agar penyandang disabilitass tidak alergi pada politik dan mau memilih siapa calon yang dipercaya untuk membawa amanah bagi pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Sementara caleg dari Partai PDI Perjuangan, Kirana Larasati juga menyampaikan pandangan tentang pemilih dari kalangan penyandang disabilitas. Berbeda dengan Hanum yang janjikan share APBD di bidang pendidikan, Kirana memilih tidak membedakan program bagi pemilih dengan disabilitas dan non disabilitas. "Saya fokus pada isu pemberdayaan perempuan, agar mereka memiliki kemandirian dan dalam hal ini saya justru tidak ingin membedakan program bagi penyandang disabilitas atau non disabilitas," ujar Kirana.

Kirana Larasati yang masuk bursa dapil I Jawa Barat ini yakin, program bagi penyandang disabilitas yang sudah dijalankan pemerintahan Jokowi tepat sasaran. "Kita semua bisa melihat bagaimana keberhasilan program pemenuhan hak penyandang disabilitas mulai dari penyediaan infrastruktur bagi difabel hingga Asian Para Games," ujar Kirana.

Hanum Rais dan Kirana Larasati menghimbau kepada seluruh calon pemilih, terutama pemilih muda jangan sampai alergi pada politik dan memutuskan untuk Golput. Wacana ini muncul di antara kedua caleg lantaran meingkatnya jumlah pemilih Golput sejak pemilihan langsung tahun 2004. "Salah satu survei menyebutkan, pemilih yang memilih untuk golput meningkat dari 23 persen sejak pemilu langsung tahun 2004 menjadi 30 persen pada Pemilu 2019," ujar Hanum Rais.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait