Ani Yudhoyono akan Terima Donor Sumsum Tulang

TEMPO | 7 Maret 2019 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Pramono Edie Wibowo, akan menjadi pendonor transplantasi sumsum tulang belakang untuk sang adik, Ani Yudhoyono. Meski belum diketahui pasti kapan transplantasi tersebut dimulai, banyak persiapan yang harus dilakukan.

Transplantasi sumsum tulang sendiri merupakan sebuah prosedur dimana sel-sel punca akan diambil dari sumsum tulang sang pendonor. Nantinya, ia akan disaring dan diberikan kepada pasien yang membutuhkan. Ini bertujuan untuk mengganti sel-sel yang tidak diproduksi lagi atau sel-sel punca tak sehat dengan yang sehat.

Ada dua tipe utama dari transplantasi sumsum tulang, yakni autologus dan allogenik, berikut penjelasannya dari situs Very Well Health dan Cancer Center.

Transplantasi Autologous

Transplantasi ini didonorkan dari Anda dan untuk Anda. Secara prosedur, dokter akan mengambil, membekukan dan menyimpan sel-sel punca dari tubuh pengidapnya. Kemudian, pasien akan diminta untuk menjalani kemoterapi dan radiasi secara intensif. Ini juga akan diikuti dengan infusi dari sel-sel punca yang telah dicairkan dan sel-sel ini akan kembali ke sumsum tulang untuk kembali memproduksi sel-sel darah yang sehat dan memulihkannya. Menurut para ahli, transplantasi jenis ini umumnya dilakukan bagi penderita kanker darah atau leukemia dan limfoma atau multiple myeloma.

Transplantasi alogenik

Sesuai dengan namanya, ini merupakan transplantasi yang dikaitkan dengan kesamaan genetikal. Artinya, hal ini secara umum dilakukan oleh pendonor dan pasien yang memiliki hubungan darah seperti kakak dan adik kandung.

Sel-sel punca ini dipercaya dapat ditemui pada tiga titik, yaitu mengambilnya langsung dari sumsum tulang, melalui donor darah apheresis, atau darah tali pusat yang diambil sesaat setelah seorang bayi lahir. Meski demikian, donor darah apheresis lah yang paling populer karena hasilnya yang tergolong paling baik untuk pendonor, juga pasien.

Untuk prosedurnya sendiri, pasien akan melakukan kemoterapi untuk membuang sel jahat pada tubuh. Pendonor juga akan diberikan obat agar sel-sel punca didorong keluar dari sumsum tulang menuju aliran darah. Setelah itu, darah akan diambil seperti proses donor darah biasa namun disambungkan ke mesin yang akan mengumpulkan sel-sel punca, lalu dikembalikan lagi lewat lengan lainnya. 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait