Pengeroyokan Sadis Saat Sahur, Pelaku dan Korban Masih Berusia Belasan Tahun

TEMPO | 20 Mei 2019 | 17:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pelaku pengeroyokan dan penganiayaan saat sahur on the road yang menyebabkan seorang remaja berinsial DT, 15 tahun, tewas di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu dinihari, 18 Mei 2019, ditangkap polisi. DT tewas setelah sebilah celurit dihujamkan oleh pelaku berinisial MN, 17 tahun, ke bagian dada korban.

“Pelaku kami tangkap 14 jam setelah kejadian di rumahnya di kawasan Kebayoran Lama,” kata Kepala Kepolisian Sektor Setiabudi Ajun Komisaris Besar Tumpak Simangunsong di kantornya, Senin, 20 Mei 2019. Dia menuturkan antara pelaku dan korban bertemu saat menyelenggarakan SOTR. Korban merupakan kelompok remaja yang berasal dari kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sedangkan pelakuberasal dari gabungan alumni SMP Negeri 29 Jakarta angkatan tahun 2010-2018. “Kelompok pelaku mencapai ratusan orang dengan menaiki sekitar 50 motor dan empat mobil,” ujarnya.

Sebelum kejadian naas itu kelompok pelaku berkumpul di belakang Masjid Al Azhar, Kebayoran Lama. Dari Masjid Al Azhar, kelompok pelaku konvoi ke kawasan Jalan Satrio. Sekitar pukul 00.40, kelompok korban dan pelaku yang sama-sama beranggotakan ratusan remaja bertemu di kawasan Jalan Satrio, Kuningan Jakarta Selatan.

Kelompok MN bertemu dengan kelompok korban yang berhenti di Jalan Satrio dekat Vihara Amurva Bumi. Sedangkan DT dan teman-temannya berada di depan SPBU Shell. “Kelompok korban di sana bertemu dan saling ejek.” Setelah saling ejek, MN dan teman-temannya yang membawa senjata tajam langsung mengejar dan menyerang kelompok DT. Saat itu, korban dan adiknya, AP, yang berboncengan berada di barisan paling belakang.

Adik korban berhasil selamat setelah lompat dari motor dan melarikan diri. Sedangkan DT yang masih dikejar terjatuh di jalan dengan kondisi tertimpa motor. Korban yang tidak berdaya langsung dibacok satu kali. Lukanya di bagian dada sangat parah. “Pelaku langsung lari dengan temannya berinsisial MJ setelah membacok korban,” ujar Tumpak. Dari tangan pelaku pengeroyokan saat sahur on the road tersebut, polisi menyita sebilah celurit, sepeda motor dan pakaian korban. “Celurit yang digunakan memang milik pelaku dan dibawa dari rumahnya sendiri.”

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait