Earth Hour 2020, Solidaritas dengan Manusia dan Bumi di Tengah Pandemi Covid-19

Redaksi | 29 Maret 2020 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dimulai melalui gerakan yang disimbolkan dengan pemadaman lampu atau dikenal dengan “switch-off” pada tahun 2007, Kampanye Global Earth Hour (“Earth Hour”) telah berkembang menjadi salah satu gerakan akar rumput terbesar di dunia. Tiap tahun, dalam rangka menyambut Hari Bumi di bulan April, Earth Hour di akhir Maret digaungkan untuk mengangkat suara dan komitmen individu, pemerintah, pebisnis, dan organisasi mengenai isu-isu lingkungan.

Yayasan WWF Indonesia pertama kali menggelar Earth Hour pada tahun 2009 dengan kegiatan utama mengajak peran serta masyarakat untuk mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama satu jam di rumah.

Tahun 2020 ini, di tengah perjuangan melawan krisis kesehatan akibat wabah virus Covid-19, Indonesia bersama lebih dari 180 negara lainnya tetap melaksanakan peringatan Earth Hour dengan mengadakan ragam kegiatan virtual dalam jaringan (daring/online) bertajuk “Earth Hour di Rumah”. Pada kesempatan kali ini, peringatan Earth Hour yang dilaksanakan serentak di 33 kota di Indonesia akan dilakukan melalui aplikasi Instagram (Instagram Live) di akun @ehindonesia pada Sabtu, 28 Maret 2020 pada pukul 20.30 - 21.30 waktu setempat.

Kondisi alam yang terus terdegradasi saat ini menuju pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal ini mendorong kampanye Earth Hour 2020 berfokus pada pentingnya menekan laju penurunan keanekaragaman hayati demi kesehatan bumi dan kesejahteraan mahluk hidup di dalamnya. 

Selaras dengan hal tersebut, tidak hanya melakukan kegiatan switch-off, Earth Hour tahun ini memfasilitasi masyarakat untuk menyuarakan harapan dan komitmennya melalui pengumpulan suara online di https://www.wwf.id/voice-planet berjudul “Voice for the Planet”. 

“Kami sangat prihatin dan berduka dengan adanya wabah virus corona di dunia dan di Indonesia. Selain terus berjuang bersama tenaga kesehatan untuk melawan Covid-19 ini, kita juga wajib memaknai musibah ini sebagai pengingat bahwa ketidakseimbangan dan kesehatan bumi kita sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan,” ujar Acting CEO WWF-Indonesia, Lukas Adhyakso.

Relawan Komunitas Earth Hour Indonesia Renny Widyanti mengatakan, “Earth Hour bagi saya berlaku setiap jam, setiap hari, sepanjang tahun. Tekad bersatu untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia dan merawat planet Bumi belum pernah sebesar saat ini."

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait