Prostitusi Artis: Jangan Sampai Ditangkap Malah Bikin Terkenal dan Tarif Naik

Redaksi | 8 Agustus 2020 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Prositusi artis kembali menjadi perbincangan setelah dalam waktu berdekatan ada dua orang ditangkap karena dugaan praktek prostitusi. Dua nama yang semula masih asing itu mendadak jadi terkenal. Foto dan berita tentang dirinya muncul di mana-mana. Momen penangkapannya dalam kasus prostitusi justru seolah malah jadi momentum mendongkrak popularitas. 

Artis adalah profesi dan predikat itu mestinya hanya layak disandang oleh mereka yang telah melahirkan karya dalam dunia kesenian. Dulu ada istilah figuran untuk menjelaskan orang yang baru main satu dua film dengan peran numpang lewat. Mereka belum disebut artis. Apakah dua wanita yang ditangkap polisi itu tepat disebut artis atau figuran, sebetulnya bukan sekedar penggunaan istilah, terutama karena ini tak adil bagi para artis sesunguhnya. Tapi sebagai peristiwa, berita, penggunaan istilah artis tentu saja jauh lebih menarik dan menghebohkan.

Ini bukan yang pertama ada berita artis ditangkap karena dugaan praktek prostitusi. Setelah ditangkap biasanya dibebaskan karena tak ada hukum yang bisa dipakai untuk menjerat mereka. Hanya orang yang memfasilitasi, perantara atau mucikari, yang bisa dijerat dengan hukuman penjara. Si artis sendiri tetap bebas. Lalu buat apa ditangkap kalau tak bisa dipenjarakan? Apalagi kalau penangkapan itu hanya membuat mereka makin terkenal dan lalu membuat tarifnya makin mahal? Ini yang tak boleh terjadi. 

Menangkap mereka tentu saja bukan pekerjaan sia-sia. Polisi yang mendengar ada praktek prostitusi tentu tak boleh tinggal diam. Setidaknya, perantara atau mucikari bisa dipenjara. Dari sisi pembelajaran bisa juga dipakai untuk terus menyadarkan publik bahwa praktek prostitusi melanggar hukum. Buktinya artis saja ditangkap dan orang yang memfasilitasi bisa dipenjara.

Polisi memang tak bisa memenjarakan artis yang melakukan praktek prostitusi. Tapi publik dan industri hiburan mestinya bisa membantu polisi untuk memberikan efek jera. Jangan malah artis baru yang mendadak terkenal karena ditangkap polisi, diberi panggung untuk tampil. Media juga ikut berlomba menampilkan sosoknya. Si calon artis jadi makin terkenal dan sah disebut artis. Industri hiburan dan media bisa berdalih menampilkan mereka membuat rating naik dan banyak yang membaca. Kalau sudah begini, maka publik yang punya kuasa yang harus bertindak, dengan tidak menonton/membaca apapun yang menampilkan mereka. 

Memfasilitasi praktek prostitusi kejahatan yang bisa membuat pelakunya dipenjara. Mereka yang memilih terlibat prostitusi, apapun alasannya, harus menanggung akibatnya sendiri, tak boleh membuat orang lain ikut kena getahnya. Dalam kasus prostitusi artis, ulah mereka jelas merugikan para artis yang bekerja keras dengan tekun memanfaatkan bakat yang dimiliki. Setiap kali rame berita prostitusi artis, para artis yang serius menghormati dan menghargai profesinya, pasti dibuat tak nyaman.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait