300 Juta Dosis Telah Disuntikkan, Vaksinasi Booster Bergulir, Vaksinasi Primer Tetap Berlangsung 

Redaksi | 21 Januari 2022 | 08:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Program vaksinasi Covid-19 sudah tembus lebih dari 300 juta suntikan atau 72% dari total target 416,4 juta suntikan. ''Pada Selasa siang, 18 Januari 2022, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah berhasil menyuntikkan 300.239.385 dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat,'' kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.

Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, total suntikan dosis pertama telah mencapai 177.577.002 suntikan atau 85,26%, sementara dosis kedua 120.985.959 suntikan atau sekitar 58,09% dan dosis ketiga 1.676.424 suntikan atau 0,80%.

Kementerian Kesehatan tidak sendiri dalam melaksanakan vaksinasi bagi 208,2 juta penduduk Indonesia. Banyak pihak ikut membantu menyukseskan program vaksinasi nasional Covid-19, diantaranya TNI, Polri, Kementerian/Lembaga, BUMN, Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat, Organisssi Keagamaan, dan para pelaku usaha.

''Atas nama Kementerian Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih kepada semua komponen bangsa yang telah membantu pemerintah dalam program vaksinasi nasional Covid-19. Kami harapkan kolaborasi ini bisa terus berlanjut dan meningkat, agar pandemi segera berakhir,'' harapnya.

Situasi pandemi dihadapkan pada kondisi yang terus berubah. Saat ini dunia sedang menghadapi ancaman penularan varian Omicron.  Sejumlah negara juga telah melaporkan puncak kenaikan kasus Omicron di wilayahnya. Di level nasional, diperkirakan puncak kenaikan kasus terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret.

Sejumlah persiapan telah dilakukan pemerintah untuk mengendalikan puncak Omicron. Salah satunya dengan meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 baik vaksinasi primer maupun booster. ''Kendati vaksinasi booster telah bergulir sejak 12 Januari lalu, vaksinasi primer tetap berlangsung seperti biasa. Keduanya dapat berjalan beriringan guna menciptakan herd population terutama untuk menghadapi lonjakan kasus Omicron,'' tutur dr. Nadia.

Sumber: Kemkes.go.id

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait