16 Siswa Lelaki SMP Negeri di Jakarta Dicabuli Gurunya, Pelaku: Saya Penasaran

TEMPO | 25 Januari 2018 | 05:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Polsek Metro Pasar Rebo, Jakarta Timur mengungkapkan alasan Adhy Kusmariyadi Nugraha, 32 tahun, guru olahraga di sebuah sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Jakarta Timur yang melakukan pencabulan terhadap 16 orang siswanya.

Tersangka beralibi bahwa tindakan meraba kelamin siswanya berawal dari bercanda bersama muridnya.

"Saya penasaran sebesar apa alat vital anak SMP," ujar Adhy menjelaskan motifnya di kantor Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis, 24 Januari 2018.

Menurut Adhy, perilaku isengnya tersebut awalnya dilakukan kepada murid laki-laki di Sekolah Dasar tempatnya dulu mengajar. Tindakan tersebut "kebablasan" dan dilakukan kepada murid SMP tempat saat ini dia mengajar mata pelajaran olahraga.

"Mungkin ini cobaan dari Tuhan," ujar Adhy sambil tertunduk.

Sebelumnya beredar potongan obrolan di sebuah grup WhatsApp. Isinya mengenai tindakan seorang guru yang  melakukan pencabulan terhadap murid laki-laki sebanyak 35 orang. Disebutkan di obrolan itu, kasus ini terkuak karena warga curiga, setiap hari ada 1-2 siswa pria yang dibawa Adhy ke rumahnya.

Puncaknya, warga beserta polisi menggerebek rumah tersebut dan menangkap Adhy pada 27 Desember 2017 sebagai tindak lanjut laporan seorang korban pada 23 Desember 2017. Setelah ditangkap, Adhy jatuh sakit sehingga diantarkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati sejak 31 Desember 2017.

Adhy mengaku menyukai perempuan dewasa. Ia bahkan harusnya menikah pada 12 Januari 2018.

"Saya jarang nonton porno. Saya juga dulu ga pernah mendapat pencabulan," ujar Adhy.

Saat ini pelaku mendekam di penjara Polsek Pasar Rebo. Polisi menjerat Adhy dengan Pasal 82 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda paling banyak 5 miliar.

Kepolisian Sektor Pasar Rebo juga membuka posko pengaduan. Masyarakat yang pernah merasa menjadi korban pencabulan guru Adhy diimbau untuk datang melapor.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait