Cara Terbaik Mendukung Anak Menghadapi Pandemi Covid-19 yang Tak Kunjung Usai

Wida Kriswanti | 29 Juli 2021 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anak-anak di masa pandemi Covid-19 sejatinya tidak hanya berjuang menghadapi serangan virus yang semakin masif. Melainkan juga berjuang menghadapi berbagai macam pengalaman emosi yang bisa jadi terlalu rumit bahkan menyakitkan. Usia serta kedewasaan mereka belumlah cukup untuk benar-benar memahami situasi yang terjadi saat ini.

Tidak dipungkiri, pihak orang tua pun tidak semulus itu dalam menghadapi situasi pandemi. Namun mengingat anak-anak merupakan aset untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, tidak ada salahnya bagi orang tua agar berusaha lebih keras lagi membagi perhatiannya. Semua demi melindungi semaksimal mungkin kesehatan mental buah hati tersayang.

Seperti dilansir dari Unicef.org, berikut ini 6 hal yang setidaknya dapat dilakukan orang tua dalam upaya mendukung anak menghadapi beratnya situasi pandemi.

1. Tetap tenang namun proaktif

Orang tua harus tetap tenang, namun tetap proaktif menjelaskan situasi pandemi. Terutama agar anak benar-benar paham pentingnya menjaga kesehatan. Jelaskan pula bahwa sangat mungkin mereka mengalami gejala-gejala sakit, akan tetapi tidak perlu ketakutan berlebihan menghadapinya. Katakan kepada mereka bahwa virus ini masih bisa dilawan. Jelaskan pula cara-caranya dengan proporsional, tidak menutup-nutupi, tidak pula melebih-lebihkannya. Pastikan saja untuk selalu menyampaikan hal yang benar. Ajak anak untuk mematuhi prokes dan keutamaan untuk tetap di rumah saja.

2. Ciptakan rutinitas

Anak-anak membutuhkan kejelasan terkait aktivitas apa yang bisa mereka lakukan sehari-hari dalam situasi pandemi yang serba terbatas. Berikan anak waktu khusus untuk bermain bersama gadget dan terkoneksi dengan teman-temannya melalui kecanggihan teknologi. Namun pastikan ada aktivitas rumahan lainnya yang bisa dilakukan anak dan baik untuk pengembangan kemandiriannya. Orang tua bisa melibatkan anak untuk bekerjasama melakukan tugas-tugas rumah, sehingga anak akan lebih berasa kehidupannya di rumah juga berarti dan bahkan menjadi lebih dekat dengan orang tua.

3. Bebaskan anak mengekspresikan emosinya

Kelas offline yang terus saja dibatalkan dan membuat kecewa. Rasa rindu bermain bersama teman-teman yang tak tertahankan. Merasa bosan dengan rutinitas yang semakin terbatas. Dan lain-lain. Ketika anak merasa emosinya dalam menghadapi semua itu tak terbendung lagi, tampunglah, dengarkanlah, berikan dukungan terbaik Anda. Biarkan anak meluapkan kesedihannya jika itu memang bisa membuat mereka merasa lebih baik.

4. Cari tahu apa yang mereka dengar atau ketahui

Banyak informasi tentang pandemi yang menyesatkan beredar melalui media sosial atau grup chat. Pastikan Anda sebagai orang tua mengecek apa saja yang mereka dengar dan ketahui. Luruskan jika salah, perjelas jika informasinya kurang. Jika Anda sendiri kurang paham dengan apa yang anak tanyakan, cari tahu kebenarannya dari sumber-sumber yang tepercaya.

5. Ciptakan pengalih isu terbaik

Ada kalanya, emosi yang meluap begitu berat dan seperti menghadapi jalan buntu. Maka orang tua bisa menyiapkan berbagai aktivitas "pengalih isu" yang bisa membuat anak merasa lebih baik dengan cepat. Permainan seru malam hari, menonton horor bersama, atau membuat kerajinan tangan yang disukai anak, dan lain-lain. Jelas membutuhkan energi para orang tua, namun inilah yang terbaik yang bisa dilakukan.

6. Kontrol perilaku Anda sendiri sebagai orang tua

Apa yang dirasakan dan dilakukan orang tua seringkali dirasakan dan ditiru anak. Ketika orang tua menunjukkan emosi negatif, kepanikan berlebih, dan sebagainya, maka anak akan tertular. Di masa pandemi, anak-anak butuh keyakinan bahwa ayah dan ibunya adalah tempat bergantung dan berlindung yang aman. Jika Anda sebagai orang tua merasa mengalami tekanan yang begitu berat, jangan ragu meminta pertolongan ahli. Selesaikan masalah Anda, sembuhkan kecemasan Anda. Jangan biarkan anak terjebak dalam stres yang sama.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait