Entrepreneurship: Yulia Astuti Menjaring Berkah dari Salon Muslimah

Agestia Jatilarasati | 22 Oktober 2018 | 20:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bermula dari sulitnya mencari salon khusus wanita Muslim di awal tahun 2000, Yulia Astuti (42) nekat menciptakan tempat privat agar wanita Muslim nyaman melakukan perawatan dari ujung rambut sampai kaki.

Kini salonnya berkembang dan tersebar ke berbagai pelosok Indonesia seperti kawasan Jabodetabek, Bandung, Banten, sebagian provinsi di Sumatra, dan Kalimantan.

Inilah kisah Yulia membangun salon khusus wanita Muslim bernama Moz5 (baca: Muslimah).

Awalnya Ragu dan Galau 

Sebelum mendirikan Moz5, Yulia ragu dan galau. “Zaman dulu, wanita berhijab belum sebanyak sekarang. Sempat timbul pertanyaan begini, ‘Kalau saya buat salon khusus wanita Muslim, siapa yang mau datang?’ Saya menanyakan hal itu ke beberapa teman kemudian mereka menjawab, ‘Paling kalau enggak ibu-ibu habis naik haji, pasti nenek-nenek.' Karena kebanyakan yang memakai hijab saat itu mereka yang sudah berhaji atau nenek-nenek. Kalau ada yang lain pasti sangat jarang,” ujar Yulia ditemui usai peluncuran Moz5 Hair Therapy di Jakarta, minggu lalu.

Yulia memantapkan niat membuat salon khusus untuk perempuan Muslim. Salon Moz5 yang pertama berdiri di Depok, pada 9 Mei 2002. Ia mendirikan salon dengan keyakinan pasti banyak wanita Muslim yang membutuhkan salon khusus. 

Awalnya, Moz5 tidak banyak dikunjungi orang. “Alhamdulillah, karena Moz5 salah satu salon khusus wanita Muslim pertama di Indonesia, jadi banyak media yang datang meliput kami. Dari situ, banyak orang tahu Moz5. Pengunjung kami saat itu ada yang datang dari Bekasi dan Karawang. Padahal, kan jauh dari Depok,” kenangnya.

Sejak itu, salon Moz5 kebanjiran pengunjung. Bahkan, banyak orang yang berminat menjadi mitra untuk membuka Moz5 di daerah lain. Kebanyakan mitra Moz5 adalah pengunjung yang puas dengan pelayanan Moz5. Mereka ingin membawa Moz5 ke daerah lain.

“Tahun ini, alhamdulillah Moz5 memiliki 27 cabang di berbagai daerah. Jumlah pengunjung per salon antara 300 sampai 1.200 orang per bulan,” terang dia. 

bersambung

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait