Kisah Gatot Brajamusti-Reza Artamevia, Hilang di Bandara Lalu Muncul di "Padepokan"

Tubagus Guritno | 9 November 2020 | 06:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Gatot Brajamusti meninggal dunia. Bicara Gatot Brajamusti mengingatkan kita pada kisah belasan tahun silam, saat nama Gatot Brajamusti mulai mencuat, seiring heboh kasus perceraian Reza Artamevia.

16 tahun silam, media massa Tanah Air baik cetak maupun elektronik tiba-tiba heboh dengan berita Reza Artamevia hilang. Kali ini buka hanya wartawan hiburan yang sibuk, tapi juga wartawan news dan kriminal. Berbagai spekulasi berkembang. Mulai dari gosip Reza depresi karena kasus perceraiannya dengan Adjie Massaid yang membuat dia sembunyi, hingga kabar Reza diculik. Begitulah kabar yang merebak mulai Senin 13 Desember 2004. 

Kabar itu makin jelas ketika Damayanti Singgih, S.H., pengacara Reza Artamevia yang menangani kasus gugatan cerainya terhadap Adjie Massaid, melapor ke Polda Metro Jaya. Sampai Selasa 13 Desember 2004 berita tersebut masih simpang siur. 

Pada malam harinya Damayanti beserta Zahwa Kabisa Manajemen (tim manajemen Reza) menggelar konferensi pers. 

Dalam konferensi pers dijelaskan bahwa sebelum menghilang wanita bernama lengkap Reza Artamevia Adriana Eka Suci itu tampil di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 11 Desember 2004, dalam peluncuran sebuah produk telekomunikasi di Convention Hall Plaza Tunjungan. 

Keesokan harinya, Minggu (12/12) sekitar pukul 10.00 WIB, Reza bersama empat orang kru Zahwa Kabisa Manajemen: Aksa, Aufa, Indra, Diah Damayanti, dan seorang penata riasnya bernama Mulyadi, kembali ke Jakarta dengan menumpang pesawat Garuda. Mereka tiba di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, sekitar pukul 11.00 WIB. 

Menurut keterangan Mulyadi, sekitar 10 menit setelah pesawat mendarat, dia masih berbincang-bingang dengan Reza. Sementara Aksa menuju tempat parkir mengambil mobil, Aufa, Indra, dan Diah mengurus pengambilan bagasi.

Tapi beberapa saat kemudian, Reza berjalan ke arah pintu keluar sambil bicara dengan seseorang lewat ponselnya. Setelah itu Reza tak terlihat lagi. Dicari ke sekeliling bandara Reza tak ditemukan, ponselnya pun mendadak tidak aktif. Keesokan harinya, usai sidang gugatan cerai Reza di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Damayanti Singgih melaporkan perihal hilangnya Reza ke Polda Metro Jaya.

Berita hilangnya Reza pun menjadi isu nasional. Hampir semua stasiun televisi dan surat kabar memberitakan. Ada juga yang memberitakan bahwa Reza diculik. Berbagai spekulasi berkembang. Bahkan paranormal pun angkat bicara mengenai keberadaan Reza.

Menghilangnya Reza makin menarik setelah dikaitkan dengan rumah tangganya yang sedang gonjang-ganjing. Apalagi sebelumnya beredar pesan singkat (SMS) berupa ancaman, baik kepada Reza maupun kepada suaminya, Adjie Massaid. Rumah Adjie diancam akan dibom, sedangkan Reza mendapat ancaman akan dibuat cacat.

Pada Kamis (16/12) malam, sebuah stasiun televisi menayangkan secara langsung keterangan seorang Satpam Bandara Soekarno Hatta bernama Sudirman, yang mengaku melihat Reza pergi meninggalkan bandara dengan naik taksi. Teka-teki hilangnya diva musik pop Indonesia itu pun mulai terkuak.

Menurut Sudirman yang ditemui Bintang Jumat (17/12) pagi di Bandara Soekarno Hatta, pada Minggu (12/12) sekitar pukul 11.00 WIB, Reza keluar dari Terminal 2F kedatangan dalam negeri menuju lift 3A yang menuju lantai di atasnya, atau terminal 2D keberangkatan luar negeri. Sudirman yang mengaku sebagai penggemar Reza langsung mengikuti ke lantai dua. Di tempat itu Sudirman mengatur lalu lintas.

Sekitar lima meter di belakangnya Reza tampak berdiri sambil bicara dengan seseorang melalui ponselnya. Tiba-tiba Reza memanggil Sudirman dan minta tolong dipanggilkan taksi. Tapi, anggota satpam dari PT Adonara Bakti Bangsa ini mengaku tak sempat berbicara langsung dengan Reza. "Saya hanya memberhentikan taksi Blue Bird, lalu Mbak Reza naik. Setelah itu saya tidak tahu dia pergi ke mana. Saya juga tidak sempat mengingat nomor polisi dan nomor pintu taksi itu," kata Sudirman.

Sore harinya, teka-teki hilangnya Reza mencapai titik terang. Diah Damayanti, salah seorang kru Zahwa Kabisa Manajemen, didampingi Aksa, manajer Reza yang juga adiknya, beserta Damyanti Singgih, SH dan  Fathoni,SH, mendatangi Mapolda Metro Jaya. Kedatangan mereka kesana untuk mencabut laporan yang dibuat pada Senin (13/12) perihal hilangnya Reza. 

"Kedatangan kami kemari untuk mencabut laporan mengenai laporan hilangnya Reza. Kami sudah mengetahui keberadaannya. Reza ada di Sukabumi, di padepokan tempat guru ngajinya yang bernama Bapak Gatot Brajamusti," papar Diah Damayanti di depan petugas Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Polda Metro Jaya, seperti disampaikan AKBP Wuri, Kasubdit Publikasi Polda Metro Jaya, melalui rekaman kaset yang diperdengarkan pada para wartawan. 

Kepada polisi, Diah juga menceritakan kronologis mereka mengetahui keberadaan Reza. Menurutnya, Kamis (15/12) malam lalu sekitar pukul 20.15 WIB, ia menerima kabar dari guru ngaji Reza, Gatot Brajamusti, yang memintanya datang ke Sukabumi malam itu juga. 

Diah dan seorang rekannya, Indra, langsung berangkat malam itu. Sesampainya di sana (saat itu ada beberapa wartawan), barulah mereka tahu bahwa Reza ada di sana. 

Sayang, usai mencabut laporan, tidak satu pun dari keempat orang itu mau memberikan keterangan pada para wartawan yang sudah menunggu sejak sore.

Malam itu juga puluhan wartawan dari berbagai media cetak maupun elektronik menuju lokasi tempat Reza berada. Di sebuah padepokan spiritual yang berlokasi di Jl. Cikiray 21, Rambay, Cisaat Sukabumi,  Jawa Barat, para wartawan ditemui Gatot Brajamusti, pimpinan padepokan. 

Di sana juga sudah ada Elma Theana, salah seorang murid yang juga famili Gatot.

 

Artikel ini pernah dimuat di:

BINTANG INDONESIA, No.713, TH-XIV, MINGGU KETIGA DESEMBER 2004

Penulis : Tubagus Guritno
Editor: Tubagus Guritno
Berita Terkait