Refal Hady, Pemeran Galih dalam film "Galih & Ratna" versi 2017

Wayan Diananto | 11 Maret 2017 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Inilah pendatang baru yang paling dibicarakan dalam dua bulan terakhir, Refal Hady (24). Ia dipercaya sineas Lucky Kuswandi untuk memerankan Galih dalam film Galih & Ratna.

Selain itu, Refal dilirik rumah produksi Starvision dan Legacy Pictures untuk memperkuat Critical Eleven, dari novel laris berjudul sama. Dalam film itu, Refal didapuk menjadi Harris, adik Ale yang diperankan peraih empat Piala Citra, Reza Rahadian.

Yang tidak kalah mengejutkan, Refal dipercaya produser Manoj Punjabi untuk menghidupkan kembali sinetron remake, Malin Kundang. Siapa Refal?

Pertanyaan itu dijawab Refal dengan sederhana. “Nama saya Refal Hady. Saya mahasiswa Jurusan Broadcasting Universitas Bina Nusantara. Untuk memenuhi tugas kuliah, saya magang di salah satu televisi swasta. Di tengah magang, saya ditawari jadi presenter program di MNC Lifestyle,” begitu Refal memperkenalkan diri. 

Kali pertama menjadi presenter, Refal terlihat kaku. Kesulitan menyampaikan berita dengan artikulasi jelas. Masalah lain, aktor setinggi 175 cm itu belum terbiasa melihat wajahnya sendiri di depan kamera. Refal merasa tidak ganteng. 

“Saya merasa aneh dan berpikir, semestinya saya tidak tampil begini dan seterusnya. Orang tua saya melihat saya muncul di televisi. Mereka mengatakan, ‘Kok bisa, ya kamu muncul di layar kaca?’” kenang Refal. Menjadi host program televisi bagaikan pintu gerbang rumah yang terbuka. 

Terbukanya pintu gerbang memungkinkan Refal memasuki sejumlah ruangan dengan daya tarik, luas, dan fitur berbeda.

Ruang pertama yang dimasukinya, presenting. Ruang berikutnya yang terbuka, akting. Refal berkenalan dengan akting ketika ia bergabung dengan sebuah manajemen artis. Manajer memperkenalkannya dengan casting director dan pengarah peran, Sanca Khatulistiwa. Sanca mengabari, ada audisi mencari pemeran utama film Galih & Ratna. 

Sanca meminta Refal ikut audisi. Di ruang audisi itu, Refal belajar esensi akting sejati dari Lucky Kuswandi.

“Saya diminta lebih hidup dengan membayangkan, andai Galih dihadapkan pada situasi ini, apa yang akan ia lakukan? Artinya, saya diminta membedakan Refal dan Galih. Saya dikasting hingga tiga kali,” Refal mengenang.

Memasuki audisi keempat, barulah ia dipertemukan dengan pemeran Ratna, Sheryl Sheinafia, di ruang audisi. Prosesnya panjang dan tidak semudah yang dibayangkan. Di ruang audisi itu, Refal sampai di kesimpulan: akting bukan berpura-pura menjadi orang lain. Akan terlihat di layar lebar, seorang aktor sedang berpura-pura menjadi orang lain atau benar-benar “menjelma”. 

Yang dibutuhkan seorang aktor dalam berakting adalah empati serta kemampuan menjawab pertanyaan, apakah penonton bisa merasakan apa yang dirasakan sang aktor? Omong-omong tentang film dan sinetron, Refal mempunyai dua senjata anyar untuk menyita perhatian khalayak. Dalam waktu dekat ia tampil di Critical Eleven dan sinetron remake Malin Kundang.  

Di luar syuting, Refal pencinta fotografi. Menjadi fotografer bagi Refal tidak harus berujung ke pamer tempat indah hasil editan di media sosial. “Saya suka memotret. Tapi, foto di Instagram saya biasa saja, lo. Hobi lainnya, bermain gim. Kedua hobi ini belakangan jarang saya lakukan mengingat kesibukan di lokasi syuting dan promosi memadat,” lanjutnya. 

Bagi pencinta fotografi, di ujung percakapan Refal mengingatkan, berburu foto tidak harus ke luar kota atau luar negeri. Jakarta, kata Refal, kota yang tidak pernah habis untuk diceritakan. Monumen Nasional, atap mal Lotte Shopping Avenue, dan bahkan lingkar parkir mal Kuningan City sekalipun menarik untuk difoto. Namun, kalau ada kesempatan ke luar Jakarta, Refal akan membidikkan mata kamera ke bibir laut. Pantai Green Bowl di pesisir selatan Bali, pelarian yang mengasyikan.

“Kadang, Anda perlu menghabiskan waktu dengan diri sendiri. Ada sejumlah inspirasi yang muncul hanya ketika Anda menyendiri. Itu yang saya rasakan. Hanya, jangan sendirian lama-lama. Itu juga enggak baik ha ha ha!” seru Refal mengakhiri perbincangan. 

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait