Firly Savitri: Menginspirasi Anak-Anak Indonesia Belajar Ilmu Sains

Yohanes Adi Pamungkas | 17 Juni 2017 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Firly Savitri (35) sempat menjadi dosen selama tiga tahun di sebuah universitas di Bandung. Setelah berhenti mengajar, ia tidak pelit berbagi ilmu kepada orang lain.

Pada 2014 Firly bersama temannya Kartika mendirikan perusahaan teknologi bernama Ilmuwan Muda Indonesia (IMI). Lewat IMI, Firly berharap anak-anak Indonesia mendapatkan inspirasi untuk mendalami dunia sains dengan mudah.
Inspirasi Anak-Anak

Firly jatuh cinta pada ilmu sains sejak kecil. Sejumlah buku sains pemberian ayahnya ia lahap tiap hari. Tidak sedetikpun ia merasa bosan. Kecintaannya pada ilmu sains semakin besar ketika beranjak remaja. Tidak hanya buku yang ia baca, ia bahkan rajin membaca sebuah rubrik di surat kabar harian yang menampilkan ilmu sains. 

“Nilai akademis saya bagus dan beberapa kali menang kompetisi pelajaran matematika,” ungkap Firly saat berbincang dengan Bintang di kantor IMI di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan. Firly bermimpi menjadi ilmuwan. Namun impian itu kandas lantaran di sekolahnya tidak tersedia fasilitas penunjang yang dibutuhkan untuk menjadi ilmuwan. Tak ada penelitian di laboratorium yang menggelitik rasa ingin tahunya. 

“Ada keterbatasan alat-alat peraga sains karena rata-rata kurikulum pendidikan lebih banyak teori dibandingkan praktik,” Firly mengungkapkan. Lulus SMA, ia menempuh studi di S1 Universitas Padjajaran Jurusan Psikologi dan S2/ Magister Administrasi Bisnis Institut Teknologi Bandung. Setelah tiga tahun menjadi dosen di Universitas Widyatama Bandung, Firly membuat sebuah terobosan besar.     

Bersama temannya, Kartika, ia mendirikan IMI. Kehadiran IMI dijelaskan Firly untuk mengenalkan dan menginspirasi anak-anak untuk menjadi ilmuwan.

“Saya ingin mempopulerkan dunia sains kepada anak-anak sekolah dan juga ingin membuka kesempatan kepada seluruh anak di Indonesia agar bisa mendapatkan edukasi ilmu sains yang bermutu. Pasalnya, dari saya sekolah dulu sampai sekarang fasilitas penunjang ilmu sains di sekolah-sekolah masih kurang,” tutur Firly. 

 

(han / gur)

 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait