Punya Kemampuan Indigo, Frislly Herlind Sering Diajak Ngobrol oleh Hantu

Yohanes Adi Pamungkas | 1 Oktober 2018 | 21:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Artis Frislly Herlind memiliki kemampuan melihat mahluk gaib, masa lalu bahkan masa depan seseorang. Punya kemampuan indigo, Frislly Herlind mengaku sempat tidak dipercayai oleh ibunya, Farida.

“Kalau aku bilang ada hantu di suatu tempat, dia enggak percaya dan bilang kalau di situ enggak ada apa-apa,” tutur Frislly Herlind kepada tabloidbintang.com di Jakarta, belum lama ini.

Tidak hanya orang tua, teman-teman Frislly Herlind di sekolah juga tak percaya dengan kemampuan indigo yang dimilikinya. “Akhirnya aku simpan sendiri saja, biarkan hanya aku yang bisa merasakan tanpa harus menggangu kenyamanan orang lain,” cerita Frislly Herlind yang pernah membintangi program Sukma ANTV.

Jadi anak Indigo, Frislly Herlind memiliki pola hidup yang berbeda dengan anak-anak lain. Sejak masih sekolah sampai sekarang sulung dari dua bersaudara ini terbiasa tidur di atas pukul tiga pagi. “Aku enggak bisa tidur di bawah pukul 12 malam, karena setiap mau tidur selalu diajak ngobrol hantu-hantu yang masuk ke kamar, biasanya mulai sepi kalau sudah di atas jam 3 pagi,” ungkap Frislly Herlind yang sempat berakting dalam film Mereka Yang Tak Terlihat.

Awalnya Frislly Herlind kerap mengantuk karena baru bisa tidur menjelang pagi hari, tapi lama kelamaan ia terbiasa.  “Dulu suka mengantuk di sekolah, paling aku menyiasati tidur dulu sebentar lalu aku bangun sampai jam 3 pagi,” beri tahu Frislly Herlind yang ikut membintangi film The Sacred Riana Beginning.

Sejak bisa melihat penampakan arwah gentayangan, hantu berwujud pocong menjadi salah satu sosok yang paling ditakuti Frislly Herlind. Selain pocong, Frislly Herlind biasanya gemetar ketika melihat penampakan hantu kuntilanak laki-laki. 

“Bentuknya memang mirip seperti kuntilanak perempuan, tapi dia kalau berjalan sambil posisi kayang dan lidahnya menjulur keluar, pokoknya seram banget,” cerita Frislly Herlind.

(han/bin)

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait