Ini Penjelasan ESDM Soal Fenomena Tanah Bergerak di Kemang Pratama

TEMPO | 3 Januari 2019 | 18:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Soal fenomena tanah bergerak di perumahan elit Kemang Pratama Bekasi, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudi Suhendar memperkirakan hal itu terjadi karena ada celah di bawah tanah. "Karena terjadinya di daerah terbangun. Kemungkinan itu tanah bekas urukan atau bekas saluran," kata Rudi saat dihubungi, Kamis, 3 Desember 2018.

Kejadian anah bergerak itu menyebabkan tanah sepanjang 100 meter di Jalan Ekspres Raya yang berada di bantaran Kali Bekasi ambles dengan kedalaman hingga dua meter dengan lebar satu meter.

Tahan ambles di kawasan perumahan itu, menurutnya, juga bukan peristiwa geologi, melainkan karena faktor kondisi historis tanah sebelumnya. "Bisa jadi ada semacam gorong-gorong atau bekas pengurukan rawa atau sawah di lokasi itu. Kemungkinan dua hal itu." Katanya, pemicunya bisa imbas getaran kendaraan yang lewat maupun hujan deras yang belakangan sering terjadi. Sebab, saat musim hujan seperti saat ini akan memberikan daya tekan pada tanah, yang menyebabkan potensi amblas jika terdapat celah atau gorong-gorong di bawah tanah.

Bila dilihat dari dampaknya, Rudi mengatakan pergeseran di kawasan Kemang Pratama, dimensinya tidak terlalu besar. "Kalau dampak geologi biasanya cakupannya besar seperti longsor atau land subsidence," ujarnya. Land subsidence adalah sebuah istilah untuk menggambarkan peristiwa atau fenomena terjadinya penurunan tanah. Penurunan tanah, kata dia, bisa terjadi lantaran air di dalam tanah terus diekstraksi sehingga kosong.

Penurunan tanah terjadi dalam waktu yang panjang. Salah satu kawasan yang telah terjadi penurunan tanah berada di kawasan Jalan Tongkol, Jakarta Utara. "Hitungannya pertahun turun sentimeter bukan meter," ucapnya. Mengantisipasi fenomena tanah bergerak ini meluas, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan tanggul rusak di bantaran Kali Bekasi yang ambles akan segera diperbaiki. Menurut dia, perbaikan bisa dilakukan secara darurat lebih dulu agar kerusakan tidak sampai meluas. "Langsung ditangani," ujar Tri di Bekasi, Rabu.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait