Bali Hasilkan 1,6 Juta Ton Sampah Per Tahun, 20 Persen Di Antaranya Plastik

Panditio Rayendra | 7 November 2019 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Harus diakui, Bali masih jadi destinasi wisata primadona para turis lokal serta mancanegara. Riset menunjukkan tahun lalu Bali dikunjungi 16 juta wisatawan dan menyumbang 7,6 miliar dolar AS atau hampir 100 triliun rupiah.

Angka ini setara dengan 40 persen pendapatan negara di sektor pariwisata. Sayangnya, tahun ini jumlah pengunjung Bali dikabarkan susut signifikan. Ini berdampak pada penurunan belanja pariwisata di Bali sekitar 8 persen. Salah satu pemicunya, sampah. Pulau Dewata rupanya memproduksi 1,6 juta ton sampah per tahun.

Dari yang 1,6 juta ton itu, 20 persen di antaranya berupa sampah plastik. Ini mengundang kekhawatiran banyak pihak. Salah satunya, Bir Bintang yang bulan ini menggandeng aktivis lingkungan Gary Bencheghib. Gary yang juga pendiri Make A Change World meluncurkan kampanye budaya pengelolaan sampah untuk melindungi Bali. Kampanye ini mencakup pemasangan 100 trash booms di Bali. Inilah teknologi terjangkau untuk jebakan sampah yang dikembangkan perusahaan startuplingkungan asal Jerman, Plastic Fisher. 

Trash boomsefektif menyetop sampah masuk ke sungai, saluran air, dan pantai di Bali. Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga, Mariska van Drooge, menjelaskan, kampanye ini mendukung pariwisata Indonesia dan memastikan Bali terus menjadi tujuan wisawatan. “Kami percaya cara terbaik mencegah sampah ke pantai dan laut dimulai dari budaya perilaku mengelola sampah dengan penuh tanggung jawab dan mencegah sampah mengalir ke sungai,” ujar Mariska lewat siaran pers pekan ini.

Gary Bencheghib menambahkan, dalam  10 tahun terakhir, pihaknya meluncurkan ekspedisi ke sejumlah sungai paling cemar di dunia dan melihat perlunya tindakan sesegera mungkin. “Jadi, untuk merayakan sepuluh tahun berdiri, kami senang berkontribusi di tempat awal semuanya dimulai yaitu Bali,” imbuhnya. Ada tiga trash booms yang dipasang di Bali. Pertama, di Sungai Ye Poh di Desa Kerobokan Kelod. Yang lain dipasang beberapa minggu mendatang dan diikuti kampanye edukasi interaktif soal tata kelola sampah untuk awam

(ray / ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait