Peran Penting Travel Influencer di Tengah Kebangkitan Industri Pariwisata

Ari Kurniawan | 9 April 2021 | 20:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Industri pariwisata termasuk sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Perlahan, industri ini mulai bangkit dengan berbagai pembatasan yang diterapkan. 

Bangkitnya sektor pariwisata tak lepas dari perantravel influencer. Memiliki saluran media sosial Instagram dan YouTube dengan audiens yang luas, menjadikan travel influencer dipilih hotel ternama sebagai mitra promosi bahkan pemasaran.

Jasa travel influencer, atau yang lebih spesifik luxury hotel influencer dalam mempromosikan hotel dan tempat wisata tak bisa dipandang sebelah mata. Menurut studi dari Statista, didapati 58 persen responden mereka mencari informasi di Internet tentang hotel sebelum melakukan pemesanan kamar. 56 persen responden melihat unggahan di media sosial tentang hotel yang ingin mereka tempati. Angka ini menunjukkan, peran dari influencer sebagai pendorong pengambil keputusan para tamu untuk menginap di satu hotel tertentu. 

Bagi Robertus Caesarevan, seorang travel influencer dan luxury hotel influencer, industri pariwisata di Indonesia yang sedang bangkit dari keterpurukan akibat pandemi perlu mendapat dorongan dari berbagi pihak. Termasuk para travel influencer yang memiliki pengikut di media sosial. 

"Saya melihat, hotel dan tempat wisata di Bali menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Mereka memeriksa staff, menerapkan 3 M, mengecek kondisi kesehatan tamu yang hendak menginap dan berbagai protokol kesehatan yang diwajibkan pemerintah. Sebagai barometer industri wisata di Indonesia, kondisi di Bali ini menunjukkan pariwisata siap bangkit kembali," kata Robertus Caesarevan.

"Bagi travel influencer, ini saat yang tepat untuk membantu industri wisata Indonesia. Caranya bagaimana? Misalnya, dengan menghasilkan konten yang bagus di media sosial sekaligus menganjurkan agar tetap menjaga protokol kesehatan," ujarnya.

Ia menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar di bidang wisata. Tak hanya Bali, namun juga daerah timur Indonesia yang memiliki potensi wisata tingkat dunia. 

"Pandemi ini memang mengubah segalanya, termasuk sektor wisata ini. Hampir setahun, hotel dan tempat wisata terpuruk karena pembatasan sosial. Namun, di era normal baru ini berbagai upaya agar bangkit dari keterpurukan terus dilakukan. Nah, kita perlu mendukung mereka. Caranya, ya kurangi berpergian ke luar negeri. Perbanyak unggahan informasi di media sosial tentang hotel dan tempat wisata di Indonesia yang menarik. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan," kata dia.

Robertus Caesarevan mencontohkan daerah Ubud di Bali, yang terkenal sebagai tempat yang sejuk dan tenang, jauh dari hingar bingar hiburan dan kerumunan orang. "Disana, orang datang untuk mencari ketenangan, kesejukan. Jadi, tepat sebagai ikon wisata yang tidak menawarkan hiburan malam seperti daerah Legian atau Kuta misalnya," ujarnya.

"Yuk, kita bawa kembali Indonesia sebagai tempat tujuan wisata kelas dunia di era normal baru," kata Robertus Caesarevan memungkasi.

 

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait