Giant Tutup Semua Gerai, Apa yang Berubah dari Cara Ibu-ibu Belanja Bulanan?

Redaksi | 26 Mei 2021 | 18:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setiap akhir sampai atau bulan, gerai hypermarket seperti Giant ramai dikunjungi ibu-ibu yang tengah belanja bulanan untuk kebutuhan keluarga. Gerai Giant biasa berlokasi di lantai bawah mal dengan lokasi yang sangat luas. Menyediakan segala macam keperluan keluarga. Sekali belanja semua bisa didapatkan. Kasir yang berderet dari ujung ke ujung dipenuhi antrean para ibu yang mendorong keranjang belanja penuh berisi segala macam barang. 

Tapi itu cerita dulu. Beberapa tahun terakhir gerai hypermarket seperti Giant tak lagi ramai dikunjungi. Satu persatu mulai tutup. Kalaupun tetap beroperasi, tak lagi menempati lokasi yang luas. Kemarin Hero Group bahkan mengumumkan akan menutup semua gerai Giant. Kabar yang, mesti banyak yang sudah menduga, tetap saja mengejutkan. Bagaimana raksasa ritel seperti Giant bisa tumbang? Apa yang berubah dari cara belanja para ibu-ibu? Bukankan belanja bulanan kebutuhan keluarga tetap harus dilakukan ibu-ibu?

Manajeman Hero Group menyebut langkah penutupan Giant sebagai upaya beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Sebuah tren yang juga terlihat di pasar global. 

Perubahan perilaku tampaknya memang membuat popularitas format hypermarket perlahan meredup. Sebelum pandemi virus Covid-19 menerjang, era digital yang memungkinkan belanja apa saja bisa dilakukan dari rumah, dianggap sebagai pemicu rontoknya banyak bisnis ritel. Ditambah pandemi Covid-19 yang memaksa kita menjauhi kerumunan dan menjaga jarak, belanja ke hypermarket bukan lagi alternatif utama. 

Ibu-ibu tetap akan belanja bulanan untuk kebetuhan rumah. Tapi sekarang ada begitu banyak pilihan tersedia. Minimarket yang terus membuka gerai di berbagai tempat, alternatif belanja dari kios lain online dengan tawaran diskon, jadi alternatif yang lebih menggoda. Para ibu yang kian cerdas pasti tahu mana yang lebih menguntungkan. Belanja di minimarket dekat rumah, lewat kios online, atau ke hypermarket sekalian jalan-jalan. Dan mereka kini sudah menentukan pilihan.

Mungkin benar kata Jack Ma, pendiri Alibaba Group, di masa depan perusahaan apapun tak perlu lagi berlomba menjadi sebesar mungkin. Semakin kecil satu perusahaan justru akan bisa bergerak lincah mengikuti perubahan perilaku konsumennya. Banyaknya perusahaan raksasa yang terseok-seok mengikuti perubahan zaman seakan kian membenarkan pendapat Jack Ma ini.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait