Mirisnya  Aktor Telenovela Ini Dulu Kelaparan, Nggak Bisa Beli Pasta Gigi, Kini Eksis di Hollywood

Vallesca Souisa | 30 April 2021 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - William Levy namanya. Parasnya kini lebih familiar di Hollywood. Seksi dan tampan. Dari jadi model iklan rumah mode Dolce & Gabana, dipilih langsung oleh Jennifer Lopez untuk model video klip-nya “I’m in To You”, main di beberapa telenovela, hingga menembus Hollywood. Filmnya di antaranya, Addicted, dan Resident Evil: The Final Chapter. Kalau Anda melihatnya, pasti wajahnya tak asing. Tapi tahukah, aktor telenovela, aktor film, dan model ini, masa mudanya hidup di bawah garis kemiskinan. 

Lahir di Havana Kuba, 29 Agustus 1980 dari pasangan Carlos Guterez dan Barbara Levy, William kecil menghabiskan masa kecilnya di Kuba tanpa kehadiran seoranng ayah. Sampai sang ibu menikah lagi dengan pria yang hingga hari ini jadi ayah tiri William. 

Meski mengaku memiliki masa kecil yang bahagia dalam wawancara-wawancaranya, William sesungguhnya hidup dalam kondisi ekonomi keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan. Bayangkan, semasa kecil ia hanya dijatah seperempat bagian ayam setiap bulannya, serta hanya makan satu roti per hari. Tak heran, semasa kecil William merasakan lapar hampir setiap hari. Selain itu, karena enggak punya cukup uang untuk beli pasta gigi, keluarganya mengganti pasta gigi dengan arang dan soda kue. 

Karena situasi ekonomi politik di Kuba yang kian mengkhawatirkan, sebelum usia William menginjak 15 tahun, ia berimigrasi ke Amerika Serikat. Ia pindah ke Miami, Florida, tinggal bersama pamannya. William yang jago main bisbol ini mendapat beasiswa untuk kuliah di St. Thomas Florida. Ia mengambil jurusan Administrasi Bisnis. 
Sambil kuliah, William juga ikut pamannya bekerja sebagai buruh bangunan. “Apapun saya lakukan untuk membantu perekonomian keluarga,” ungkap William. Tak terlintas saat itu menjadi model apalagi aktor. 

Namun  nasib berjalan baik baginya. Kala sedang menggeluti hari-harinya sebagai buruh bangunan, ada seorang agensi model yang lewat dan tak sengaja melihatnya. Orang ini melihat ketampanan William, lalu menawarkannya kontrak sebagai model. Ini mengubah nasibnya dari buruh bangunan menjadi wajah rumah-rumah mode ternama. 
Dua tahun William jadi model. “Saya beruntung, dalam suatu kesempatan, saat itu pemilihan video klip untuk lagu J-Lo ‘I’m in To You’, dia (J-Lo) sendiri yang memilih saya dari beberapa pemuda, untuk ada di lagunya.” 

Tak hanya sampai di sini, William ingin mencari peruntungan lain yakni menembus dunia akting. Karena ambisinya ini, William berhenti kuliah. Ia juga pindah ke agensi model lain yang punya jaringan ke sejumlah stasiun TV. Sambil sekolah akting di beberapa kota. “Dari sini jalan saya perlahan terbuka,” ujarnya. 

William mulai masuk di program reality show tahun 2002 di stasiun TV Telemundo. Dari program reality show William baru dapat peran-peran pembantu di Telenovela produksi Venezuela. Telenovela pertamanya adalah bersama aktris Sonya Smith “Olvidarte Jamas” pada 2006, kemudian setahun kemudian membintangi “Mi Vida Eres Tu”, disusul “Accorralda”. Hingga ia bertemu produser Meksiko, Carla Estrada dan memberinya kesempatan besar main dalam produksi Meksiko bersama bintang besar seperti Fernando Colunga. Peran utama baru digenggamnya pada 2008 lewat telenovela “Cuidado Con el Angel” bersama aktris cantik Maite Perroni. Sebuah telenovela yang meraih sukses besar, hingga ke Amerika Serikat. Dari sinilah, William mulai dilirik industri hiburan di Amerika Serikat. 

Pada 2014, William baru debut di film Hollywood dengan film “The Single Moms Club”. Di tahun yang sama, muncul di film erotis-thriller “Addicted. Tahun 2017 ia berkesempatan bergabung dalam produksi besar “Resident Evil: The Final Chapter” tahun 2017.

Selama berkarier di Hollywood, ia menhaku mendapat perlakukan rasis. Sudah jadi rahasia umum, kalau aktor atau aktris dari negara-negara latin memang kerap didiskriminasi. Mereka tidak mendapatkan kesempatan peran yang seimbang. Peran-peran penting seolah tak diberikan kepada aktor latin seperti dirinya. “Alasannya, saya terlalu latin untuk membintangi film Hollywood, dan terlalu bule untuk berperan sebagai orang latin.” 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait