Gonjang-ganjing Draf RUU Permusikan yang Memicu Perseteruan Antarmusisi

Indra Kurniawan | 16 Februari 2019 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Draf RUU Permusikan terus menuai polemik. Draf RUU yang diusulkan Komisi X DPR-RI ditolak banyak musisi, lantaran memuat beberapa pasal yang rentan menjadi pasal karet yang dapat mengancam kreativitas mereka. Sebagai bentuk penolakan, sekitar 267 pelaku musik membentuk Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan.  

Gedung Nusantara III DPR-RI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/1) lalu didatangi Andien, Glenn Fredly, Rian D’Masiv, Cholil “Efek Rumah Kaca”, Grace Simon, Yuni Shara, Widy “Vierratale”, dan Tompi.

Bertujuan membahas RUU Permusikan dengan anggota DPR-RI, kedatangan mereka diterima Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), Wakil Ketua Komisi III Desmond Mahesa, anggota Komisi XI Maruarar Sirait, anggota Komisi III Ahmad Sahroni, dan musisi sekaligus anggota Komisi X Anang Hermansyah. 

Para musisi menyampaikan, esensi draf RUU Permusikan salah arah dan bakal merugikan serta mempersulit mereka. Sedikitnya ada 19 pasal dari 54 pasal yang dianggap bermasalah termasuk pasal 5 yang berpotensi menjadi pasal karet. Pasal ini memuat larangan pekerja musik membuat karya yang membawa budaya barat yang negatif, merendahkan harkat martabat, menistakan agama, berisi konten pornografi, hingga mendorong khalayak umum melakukan tindakan hukum.

Selain beberapa pasal yang dinilai bermasalah, draf RUU Permusikan dinilai Glenn tumpang tindih dengan beberapa UU yang sudah ada.

”Naskah draf RUU Permusikan banyak mengulang hal yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan lain seperti UU Hak Cipta, UU Pemajuan Kebudayaan, serta UU Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam,” kata Glenn. 

Harapan musisi akan terbitnya aturan yang melindungi dan memberi manfaat bagi mereka tampaknya belum terakomodasi di draf RUU Permusikan.

Salah satu musisi yang bersuara keras menolak adalah pemain drum grup musik Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina atau Jerinx. Melalui akun Twitter pribadinya, Jerinx menyorot pasal-pasal yang dianggap membelenggu kebebasan musisi. Selain itu, ia melontarkan kritik untuk Anang. 

“Musisi palsu jadi politisi lama-lama, ya pasti keluar sifat aslinya: menjijikkan. Selain Rhoma Irama siapa lagi yang setuju Nang? #RUUKampungan #AnangPayah” tulis Jerinx pada 31 Januari.

Tidak hanya sekali ia menyindir Anang. Berbeda dengan Ashanty yang menanggapi kritik Jerinx agak emosional, Anang justru santai.

“Masukan Jerinx itu positif. Mungkin caranya menimbulkan kegaduhan. Nanti jatuhnya jadi kontraproduktif,” Anang menjawab pertanyaan Anji, dalam vlog yang diunggah ke akun YouTube Dunia Manji pada 3 Februari lalu. 
 

(ind / gur)
 

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait