Adrian Teh, Sutradara Malaysia Yang Mengagumi Film Indonesia

Wayan Diananto | 31 Januari 2020 | 02:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sutradara asal Malaysia, Adrian Teh Kean Kok, pekan ini melawat Indonesia untuk mempromosikan film terbarunya, Wira. Film Wira dibintangi aktor Malaysia Hairul Azreen hingga bintang laga Indonesia, Yayan Ruhian. Adrian Teh tak menyangka filmnya bisa tayang di jaringan bioskop Indonesia. “Saya bahagia Wira akhirnya bisa tayang di Indonesia layaknya film Malaysia lainnya yang lebih dulu sukses,” ungkap Adrian Teh dalam sesi wawancara khusus dengan kami di Jakarta Pusat.

Sebagai pembuat film Adrian Teh menyusun cerita dengan tema yang menarik perhatiannya. Adriah Teh memulai karier penyutradaran di layar lebar sekitar 10 tahun silam dengan membuat komedi romantis, horor, tapi belum pernah bikin film aksi. “Saya ingin menjajal berbagai genre. Pada 2018, untuk kali pertama saya membuat film aksi Pascal The Movie. Setelah itu, saya membuat film aksi lainnya yakni Wira,” Adrian Teh menyambung. Di luar dugaan, Pascal The Movie sukses. Investor pun percaya pada ide-ide Adrian Teh.

Sutradara kelahiran 1984 ini rupanya mengagumi sejumlah film aksi buatan Indonesia. “Saya membuat film bertema fist fighting layaknya The Raid, Headshot, dan The Night Comes For Us. Biaya produksi tentu lebih besar ketimbang film komedi romantis. Ini sangat menantang apalagi melibatkan bintang internasional Yayan Ruhian,” ujarnya. Film Wira mengisahkan komandan Hassan (Hairun Azreen) yang pulang kampung untuk menyelamatkan keluarganya. Kampung tempat keluarga Hassan tinggal dikuasai penjahat bernama Raja (Dain Iskandar Said).

Raja memiliki kepala bodyguard yakni Ifrit diperankan Yayan Ruhian. Adakah adegan yang butuh waktu lama saat syuting? Adrian Teh menjawab, “Ada satu take yang butuh waktu lama. Ada adegan di dalam bus. Persiapannya butuh latihan selama dua atau tiga minggu tapi untuk ekskusinya hanya 10 kali take. Relatif tidak banyak,” kenang Adrian Teh. Ada pula adegan baku hantam dari lantai tiga yang lumayan rumit. “Untuk adegan bertarung di lantai 3 butuh 5 atau 6 take saja,” pungkasnya.

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait