Sinetron Kembalinya Raden Kian Santeng MNCTV Makin Eksis Lewat Teknologi CGI

Ari Kurniawan | 5 Desember 2020 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinetron “Kembalinya Raden Kian Santang” MNCTV semakin diminati pemirsanya. Tayang setiap hari pukul 21.00 WIB, sinetron ini jadi top program series drama kolosal di antara Televisi di Indonesia saat ini.

Sinetron ini sudah menemani pemirsa MNCTV sejak 2012 dengan judul "Raden Kian Santang". “Kembalinya Raden Kian Santang” kini jadi satu satunya sinetron bertema kolosal yang masih aktif tayang di saluran televisi nasional.

Beberapa pemain masih ada sejak tayang perdana hingga episode terbarunya, salah satu aktor yang masih bermain sampai sekarang tak lain adalah Alwi Assegaf, yang memerankan tokoh utama Raden Kian Santang.  

Menjadi pemeran Utama dalam sinetron ini, Alwi Assegaf dituntut untuk bisa bela diri. Begitu juga dengan pemain yang lain. Bela diri yang dilakukan pun secara nyata dengan beberapa jurus, di antaranya jurus brajamusti dan jurus lintas ragawi. Sinetron Kembalinya Raden Kian Santang diperkaya dengan penerapan teknologi CGI untuk efek visual.

Tak hanya dikenal sebagai pemeran Raden Kian Santang, sosok Alwi dikenal pula sebagai pendakwah. Alwi bersyukur terus dipercaya menjadi bagian dari Sinetron ini. “Senang sekali bisa berperan sebagai Raden Kian Santang sejak Alwi usia 5 tahun sampai sekarang. Mudah-mudahan Alwi bisa terus memerankan peran ini dengan sebaik mungkin," ujarya, Kamis (3/12).

Raden Kian Santang menjadi Raja Padjajaran di “Kembalinya Raden Kian Santang”. Ini membuktikan ucapan Prabu Siliwangi 8 tahun lalu yang menyatakan Raden Kian Santang suatu saat akan menjadi Raja Siliwwangi.

Kian santang menjadi Raja setelah sebelumnya ia berhasil membongkar segala kebohongan saloka dan mencegah kehancuran Padjajaran. Kian santang menetapkan status buronan istana untuk Amuk Marugul dan Kentringmanik yang kabur setelah berusaha melakukan makar terhadap Padjajaran. Dalam pelariannya, Amuk marugul dan  Kentringmanik bersatu kembali dengan Surawisesa dan menyusun berbagai rencana untuk mengahancurkan Kian Santang. 

Dalam perjuangannya menyelamatkan Padjadjaran Kian Santang mengangkat pendekar berhati lurus dan seorang patriot bernama anggapati sebagai Senopati baru, namun muncul konflik baru saat  Ratna Inten ibu dari anggapati memainkan peran licik di dalam istana.

Angin segar berhembus saat kepulangan siliwangi ke Padjajaran untuk menjadi pembimbing Raja Kian Santang. Namun belum lama bisa bernafas lega, cobaan terus datang.  Banyak Ngampar yang berhasil tampil heroik dengan menggagalkan rencana Saloka dan Amuk Marugul, akhirnya diterima oleh seluruh keluarga istana  kecuali Siliwangi yang masih menganggapnya sebagai anak Maung Mandaka. 

(ari)

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait