Drama Radio Butir-Butir Pasir di Laut Diangkat ke Sinetron, Dibintangi Tyas Mirasih

Ari Kurniawan | 9 April 2021 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sandiwara radio fenomenal Butir-Butir Pasir di Laut sukses bertahan belasa tahun mengudara lewat RRI, hingga meraih banyak peghargaan pada 1970. 

Mengobati rasa rindu para penggemarnya, Cerita Butir-Butir Pasir di Laut akhirnya diangkat ke sinetron dan tayang di layanan video streaming WeTV dan Iflix. Diproduseri Titin Suryani dengan Co-Producer Dwi Ilalang, sinetron Butir-Butir Pasir di Laut tayang mulali 8 April 2021.

"Kami sangat bangga dengan adanya WeTV Sinetron Butir-Butir Pasir di Laut tersebut hadir di WeTV, dan akan menjadi perdana dari WeTV Sinetron, di mana WeTV ingin merangkul sejarah panjang sinetron Indonesia. Tidak ada yang lebih baik dari kesempatan untuk bekerja sama dengan Verona dalam sebuah IP yang telah ada di hati semua orang Indonesia sejak tahun 1970-an melalui RRI," ujar Lesley Simpson, Country Manager WeTV dan iflix Indonesia.

Sementara itu, Soleman Yusuf selaku Direktur Program dan Produksi LPP RRI mengatakan Sandiwara radio Butir-Butir Pasir di Laut tidak hanya sukses di dalam negeri. Apresiasi juga datang dari luar negeri.

"Pada 4 Agustus 1984 Lembaga Kependudukan Dunia di Meksiko, memberikan penghargaan resmi sebagai sandiwara radio terbaik tingkat dunia yang telah diputar selama hampir 20 tahun di era tahun 1970 hingga tahun 1990-an dalam 5.700 episode," jelasnya.

Verona Pictures mempercayakan Stanley Fernando dan Wahid Setyanto untuk menyutradarai serial drama WeTV Sinetron Butir-Butir Pasir di Laut yang mengambil lokasi syuting di Pangandaran, Merak, kawasan Puncak, dan Jakarta. Sementara itu di deretan pemain ada Tyas Mirasih, Andrew Andika, Bastian Steel, Faradina Tika, dan Jessica Shaina. 

Tyas Mirasih mengaku mendapat tantangan dengan memerankan sosok dokter Arini. "Saat pertama kali mendapat tawaran sinetron Butir-Butir Pasir di Laut dan tahu bahwa ternyata ini merupakan sandiwara radio yang banyak ditunggu. Saya yakin dalam versi modern konfliknya akan lebih bervariasi. Dari pertama membaca naskahnya saya sudah langsung jatuh cinta, ini adalah hal yang baru yang belum pernah saya perankan sebelumnya,” ujar Tyas. 

Berbeda dengan Tyas, Bastian Steel semula sempat ragu dengan karakter Radit yang ditawarkan kepadanya. 

“Sosok mahasiswa yang jatuh cinta kepada perempuan yang lebih tua, yang cocok jadi kakaknya. Semula saya pikir ini adalah hal yang tabu di Indonesia, tapi setelah saya pikir-pikir lagi, justru di situ tantangannya," kata aktor yang akrab disapa Babas itu. 

(ari)

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait