Anwar Sanjaya, Mumuk Gomez, dan Eno Retra, Kolaborasi Bangun Bisnis Kuliner

Ari Kurniawan | 14 Oktober 2021 | 06:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Presenter Anwar Sanjaya memberanikan diri untuk terjun ke dunia bisnis. Tidak sendirian, Anwar berkolaborasi dengan Mumuk Gomez dan suaminya, Eno Retra, merintis usaha kuliner yang diberi nama Panic Food.

Dunia kuliner memang tidak asing lagi bagi Anwar Sanjaya. Ia pernah jadi peserta Masterchef Indonesia. Sementara, Mumuk Gomez dan Eno Retra sudah cukup berpengalaman dalam dunia bisnis. Eno Retra sudah lebih dulu memiliki usaha kuliner Bakso Aci Mantan, yang saat ini sudah memiliki 12 cabang yang tersebar di Jabodetabek. 

"Awalnya, sedang bareng suami bikin konsep bisnis makanan gitu. Nah, Anwar hubungin. Dia nanya, lagi ada peluang bisnis apa? Ya sudah, kita bertiga ketemu dan sepakat garap bareng," cerita Mumuk Gomez, di Cipinang Muara, Jakarta Timur, belum lama ini. 

Dijelaskan Eno Retra, Panic Food mengusung konsep dapur virtual. Mereka menyediakan enam brand kuliner yang tergabung di dalam Panic Food. "Bentuknya dapur virtual, jadi kita tidak banyak interaksi, semua orderan dari aplikasi. Dari enam brand, yang akan launching beberapa dulu, bertahap akan keluarkan satu-satu," Eno menjelaskan.

Di tengah kesibukannya yang sangat padat, Anwar Sanjaya berkomitmen untuk ikut terjun langsung mengurus bisnis ini. "Sebelumnya memang aku orangnya angot-angotan ya. Tapi kali ini aku udah bilang sama Mumuk dan Eno, aku serius," ucapnya. 

Yang tak kalah menarik, bisnis ini ternyata jadi salah satu cara Anwar Sanjaya untuk move on. Seperti diketahui, belum lama ini Anwar baru saja putus dari Ayya Renata, pemeran Miss Kiki di sinetron Ikatan Cinta. "Ya kalau dibilang putus cinta bikin bisnis ya salah satunya, karena gue kan tipe yang kalau masalah hati galau, sampai beberapa kerjaan kayak enggak fokus. Ya sudah jadi cari kesibukan baru," cerita Anwar.

Direktur Utama Panic Food, Alfachmi Sentosa, menjelaskan konsep dapur virtual tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19. “Dapur virtual merupakan jawaban dari keadaan dunia saat ini, dimana mobilitas manusia dibatasi, kegiatan masyarakat hampir secara penuh dilakukan di rumah, serta dampak yang sangat dirasakan bagi para pedagang makanan dan minuman," kata Alfachmi.


 

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait