Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Selasa 23 Juli 2019 Episode 42

Panditio Rayendra | 23 Juli 2019 | 12:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Selasa 23 Juli 2019 Episode 42

BAMA kembali ke kamarnya untuk istirahat tetapi DAFI menelponnya memberitahu kalau BILQIS hilang. BAMA marah sama DHARMA. Dan tak akan memaafkannya jika MAMA nya celaka.

DAFI dan FITRI kebingungan karena hilangnya BILQIS. BAMA menelpon DAFI dan mengajak mencari BILQIS berdua. DAFI merasa tahu BILQIS kemana, lantas minta bertemu BAMA di rumah sakit. Saat DAFI pergi, DHARMA masuk ke rumah FITRI. DHARMA minta FITRI mengolesi luka bakarnya dengan salap tetapi FITRI menyiramnya dengan garam hingga DHARMA berteriak kesakitan dan perih. FITRI mengusir DHARMA keluar dari rumahnya.

Sementara di rumah sakit, BAMA dan DAFI tak menemukan BILQIS. Menurut PETUGAS, BILQIS pergi bersama DHARMA sejak siang. DAFI mengajak BAMA ke rumah lama DHARMA karena dia yakin BILQIS dibawa ke sana. Sampai di rumah lama DHARMA, mereka juga tak menemukan BILQIS. Tapi BAMA menemukan HP BILQIS di lantai. BAMA mengantonginya tanpa sepengetahuan DAFI. Karena FITRI menelpon DAFI, maka BAMA menyuruh DAFI pulang untuk menemani FITRI, biar BAMA yang mencari BILQIS. DAFI berat tapi BAMA meyakinkannya bahwa dia juga cemas, karena sudah menganggap BILQIS seperti Ibu kandungnya sendiri. DAFI pun pulang.

BAMA ke rumah DHARMA dan langsung meninju DHARMA. Anak Buah DHARMA yang akan menolong DHARMA dihajar sama BAMA. BAMA menanyakan keberadaan Mamanya, BILQIS tapi DHARMA tak mau memberitahu. DHARMA akan memberitahu jika BAMA bersedia berkonsirasi dengannya. DHARMA akan memberikan BILQIS jika BAMA mau mengambil kembali saham yang diberikan pada DAFI, menikahi NINA dan menyerahkan FITRI padanya. DHARMA menunjukkan bukti vedeo keadaan BILQIS. Setiap pagi BILQIS harus diberi suntikan, jika BAMA tak bersedia kerja sama dengannya, maka BILQIS tak akan diberi suntikan. BAMA marah banget.

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Selasa 23 Juli 2019 Episode 42

DAFI yang sudah bersama FITRI dan menenangkan FITRI, gelisah karena belum ada kabar dari BAMA. Sementara ARYO mendengar cerita dari PENGASUH ALYA, bahwa HILDA mengaku sebagai teman Pak FIRMAN dan menghabiskan sepanjang hari bermain bersama ALYA.

BAMA ke rumah DAFI, lalu memberitahu DAFI di teras rumahnya kalau DHARMA menginginkan pertukaran. DAFI kaget. Pertukaran bagaimana? BAMA memberitahu kalau DHARMA mau, BILQIS ditukar dengan FITRI. FITRI mendengar semuanya dari dalam kamar. FITRI keluar menemui DAFI yang terduduk lemas di teras. FITRI memegang tangan DAFI lalu berkata, bahwa seorang anak laki-laki tak boleh memilih antara isteri dan Ibunya. DAFI tidak boleh ragu dan harus menyelamatkan Mamanya. Sebagai menantu, FITRI ikhlas. DAFI dan FITRI bertangisan berdua dan BAMA meninggalkan mereka. BAMA marah pada dirinya yang tidak bisa menolong DAFI dan BILQIS. Sepanjang malam sampai menjelang subuh BAMA gelisah memikirkan BILQIS dan DAFI. Sementara DAFI dan FITRI melakukan sholat subuh berjama’ah berdua. Setelah itu mereka ke rumah ARYO. LINDA yang sedang bermain bersama ALYA, senang melihat DAFI. Sementara ARYO heran, karena sepagi ini, FITRI dan DAFI sudah ada di rumahnya. BAMA menelpon DHARMA dan minta agar BILQIS diberi suntikan, karena FITRI dan DAFI sudah ada di rumahnya. BOY yang mendengar percakapan DHARMA, menjadi heran. Suntikan apa? Siapa yang mau dibawa dan kepada siapa? Sementara ARYO melihat saat BAMA telponan, meski tidak mendengar percakapannya. ARYO tidak banyak tanya setelah DAFI dan BAMA mengatakan tak ada apa-apa. Ketika mereka pergi, LINDA melarang DAFI pergi, karena menurutnya sesuatu akan terjadi pada DAFI tapi DAFI bersikeras pergi. LINDA mengejar tapi ARYO menahannya.

DHARMA menyaksikan NINING membantu BILQIS duduk di kursi roda lalu pergi bersama DHARMA. BOY yang bertugas menyetir mengantar DHARMA, kebingungan karena tidak tahu DHARMA mau kemana dan apa rencananya.

Tempat yang disepakati adalah sebuah tempat bangunan belum jadi. Mobil BAMA berhenti lalu DAFI dan FITRI muncul tak jauh dari tempat DHARMA berdiri. DAFI menggandeng FITRI menuju DHARMA.

Sementara NINING menunggui BILQIS yang duduk di kursi roda seraya terus menunduk. Tiba-tiba BAMA muncul, membekap mulut NINING dengan obat bius. NINING pingsan. BOY tiba dan kaget lihat NINING pingsan. Saat FITRI dan DAFI sudah dekat ke DHARMA, BAMA mengirim pesan kalau BILQIS sudah bersamanya. DAFI menarik FITRI kembali ke mobil. DHARMA marah.

BAMA membawa BILQIS ke mobilnya yang terus diam menunduk. BAMA menjalankan mobilnya sambil terus berkata-kata menenangkan BILQIS. Karena BILQIS tak bicara, maka BAMA menarik wajahnya hingga terlihat wajahnya yang ternyata si BOTAK, anak buah DHARMA dan bukan BILQIS. BAMA marah lalu menonjok BOTAK.

Sedangkan DHARMA tertawa kegirangan karena berhasil menipu anaknya BAMA dan merasa tidak gampang dikalahkan. DHARMA menelpon BAMA dan mengejeknya, apakah BOTAK lebih cantik dari Mama nya BILQIS? BAMA sangat marah. BAMA memutus telpon lalu menghentikan mobilnya. BAMA menyeret BOTAK turun dari mobilnya lalu meninggalkannya dengan marah, karena BOTAK tak mau memberitahu dimana keberadaan BILQIS. Sementara, di ruang bawah tanah dimana dia dikurung, BILQIS menangis karena baru tahu kalau BAMA anak kandungnya. BILQIS menyesal, selama 25 tahun dia tidak tahu kalau DAFI bukan anak kandungnya dan tidak tahu keberadaan BAMA. BILQIS sedih dan menyesali DHARMA yang tega melakukan semua itu.

FITRI dan DAFI yang sedang menunggu BAMA yang membawa BILQIS, kaget saat pesan BAMA masuk ke ponsel DAFI dan menyuruh DAFI datang ke alamat yang dikirimnya. DAFI mengajak FITRI ke alamat tersebut, yang merupakan rumah tua DHARMA, dimana LINDA dulu dikurung selama 25 tahun. Mereka tiba di rumah itu. ANAK BUAH DHARMA muncul dan membawa BILQIS pergi, tepat saat BAMA berteriak di ruang tamu menyerukan nama BILQIS. BILQIS ketakutan tapi dia tak bisa bergerak dan tak bisa bicara. BILQIS terus memaki DHARMA di dalam hatinya dan menyatakan ketakutannya tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena kelumpuhannya. Mendengar teriakan BAMA memanggil namanya, harapan BILQIS timbul lagi. BAMA akhirnya berhasil mencapai ANAK BUAH DHARMA yang mendorong kursi roda BILQIS. BAMA menghajar mereka kemudian menarik kursi roda BILQIS dan memutarnya hingga BAMA dan BILQIS berpandangan. BILQIS meneteskan air mata, mengetahui BAMA itu adalah anak kandungnya dan sekarang ada di hadapannya tapi dia tak bisa berbuat apa-apa. Sayangnya ANAK BUAH DHARMA menghajar BAMA hingga BAMA terjatuh dan pingsan. DAFI muncul menolong BAMA tapi ANAK BUAH DHARMA yang lain berhasil membawa BILQIS pergi. BAMA sadar lalu menyuruh DAFI mengejar BILQIS. FITRI menemani BAMA.

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Selasa 23 Juli 2019 Episode 42

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait