[RESENSI FILM] Skyscraper: The Rock Mencoba Kalahkan Tom Cruise

Wayan Diananto | 21 Juli 2018 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di tangan aktor Tom Cruise, yang mustahil menjadi mungkin. Dari menerbangkan mobil di lantai sekian ke gedung bertingkat di seberang hingga memanjat gedung tertinggi sejagat, Burj Khalifa, Dubai, berbekal sarung tangan yang dilengkapi perekat. Tampaknya, Dwayne Johnson alias The Rock tak mau kalah.

Skyscraper menciptakan gedung setinggi 220 lantai di Hong Kong, The Rock melompat dari katrol ke salah satu lantainya. Jika Tom merayap di Burj Khalifa menggunakan sarung tangan, The Rock lebih sakti karena hanya melapisi tangan dengan pita perekat.

Aksi melampaui nalar ini bermula ketika Will Sawyer (Dwayne) dan istrinya, Sarah (Neve) hijrah ke Hong Kong. Di sana, ada Menara Pearl setinggi 220 lantai milik taipan Zhao Long Ji (Chin). Will direkrut Zhao sebagai kepala keamanan yang memegang kendali seluruh lantai gedung. Keluarga Will mendapat hak istimewa menjadi penghuni pertama di apartemen Pearl. Suatu hari, menara itu disusupi komplotan yang membawa beberapa karung bahan peledak.

Komplotan yang dipimpin Kores Botha (Ronald) itu berencana membakar gedung dari lantai 98. Will yang tengah berada di luar Menara Pearl berusaha masuk untuk menyelamatkan istri serta kedua anaknya, Georgia (McKenna) dan Henry (Noah Cottrell).

Tak masalah jika Rawson yang merangkap sebagai penulis  dan sutradara hendak menjadikan The Rock pesaing Tom bahkan Bruce Willis di era Die Hard sekalipun. Selama ceritanya fun dan bisa menjungkirbalikkan asumsi mayoritas penonton. Masalahnya, alur Skyscraper bergulir dengan penokohan yang tak jauh beda dengan film-film The Rock sebelumnya seperti San Andreas dan Rampage.

Sebagai tokoh utama, The Rock memerankan karakter dengan latar belakang militer agar penonton maklum jika dengan satu kaki ia tetap bisa “terbang” ke lantai sembilan puluh sekian, tetap fit mesti logam tajam sepanjang 15 cm menusuk dadanya, dan bisa menyelinap di sela kincir raksasa yang berputar kencang. Pokoknya, The Rock enggak akan mati.

Dengan santai kita mengikuti alur Skyscraper sembari mengimani bahwa andai Menara Pearl ambruk, The Rock akan baik-baik saja. Masalah lain datang dari penokohan yang komikal. Asisten taipan Zhao sejak awal memperlihatkan raut sinis dan gerak-gerik mencurigakan. Belum genap 30 menit, kita bisa menebak siapa dalang di balik semua kegilaan ini. Tak ada kejutan kecuali rasa deg-degan khususnya saat Will bermain-main dengan ketinggian.

Ethan Hunt menjalani misi yang mustahil dengan perangkat teknologi yang membuatnya tampak perlente layaknya James Bond. The Rock berada level amatir untuk kemudian membuat lompatan melewati keduanya. Suka atau tidak, konsistensi The Rock memperlihatkan pilihan peran yang jalan di tempat. Di sisi lain, konsistensi ini akan membuatnya menjadi legenda layaknya Bruce Willis bahkan Sylvester Stallone yang ikonis.

Pemain    : Dwayne Johnson, Neve Campbell, McKenna Roberts, Chin Han, Roland Moller
Produser    : Rawson Marshall Thurber, Beau Flynn, Hiram Garcia, Dwayne Johnson
Sutradara    : Rawson Marshall Thurber
Penulis        : Rawson Marshall Thurber
Produksi    : Universal Pictures, Legendary Pictures
Durasi        : 1 jam, 42 menit

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait