RESENSI FILM Countdown, Aplikasi Hitung Mundur Kapan Anda Mati

Panditio Rayendra | 29 Oktober 2019 | 11:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bagaimana jika Anda tahu kapan Anda akan mati? Film Countdown menebar teror dengan memanfaatkan fenomena remaja akan pemakaian aplikasi kekinian di smartphone.

Quinn Harris (Elizabeth Lail) seorang suster muda di rumah sakit mengunduh Countdown, aplikasi ponsel pintar yang memberi tahu hitungan mundur kapan penggunanya meninggal. Meski tidak percaya, Quinn merasa tak nyaman ketika tahu umurnya tinggal tiga hari lagi.

Kegelisahan Quinn kian bertambah setelah seorang pasiennya, Evan (Dillon Lane) meninggal dengan cara tak wajar. Quinn teringat perkataan Evan tentang aplikasi itu. Evan pesimistis akan kesembuhannya karena menurut aplikasi, usianya tak lama lagi. Evan pun pernah bercerita, kekasihnya meninggal dalam waktu yang sesuai dengan aplikasi itu.

Quinn mulai mengalami kejadian tidak wajar. Merasa hal itu disebabkan oleh aplikasi Countdown, Quinn merusak ponselnya dan membeli ponsel baru. Alangkah kagetnya Quinn ketika tahu bahwa ponsel barunya sudah terunduh aplikasi itu. Di toko ponsel, Quinn bertemu dengan Matt (Jordan Calloway) yang juga mengalami hal mistis setelah mengunduh Countdown. Bersama, Matt dan Quinn mencari tahu cara agar bisa lolos dari kematian.

Countdown mengingatkan pada film horor remaja sejenis soal berusaha meloloskan diri dari kematian, Final Destination dan Happy Death Day. Premis yang ditawarkan Countdown menarik, namun kedodoran pada eksekusinya. Chemistry antar-pemain pun, terasa kurang meyakinkan. Hubungan Matt dan Quinn yang dengan cepat menjadi akrab terlihat terlalu mudah. Demikian pula penyelesaian masalah yang timbul karena sebuah teknologi, lalu dikaitkan dengan mitos, terasa kurang smooth, kalau tidak mau dibilang ‘maksa’. Sub-konflik tentang Quinn yang mendapat pelecehan dari Sullivan (Peter Facinelli), dokter di rumah sakit itu, seolah menjadi tempelan tanpa ada pengaruh berarti pada konflik utama.

Di tengah kekurangan Countdown, sutradara dan penulis cerita Justin Dec cukup jeli dalam membuat dan menempatkan jumpscare. Kalau tujuan Anda menonton film horor sekadar ingin dikagetkan dan teriak bareng teman-teman, Countdown boleh jadi pilihan yang pas.

(ray / ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait