Ternyata Kemampuan Bahasa Inggris Orang Indonesia Masih Rendah

Romauli Gultom | 16 Desember 2018 | 12:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tak bisa dipungkiri, kemahiran berkomunikasi dalam bahasa Inggris sangat dibutuhkan di era berkembang saat ini. Salah satunya dalam bersosialisasi di dunia kerja.

Sayangnya, kemampuan berbahasa Inggris masih rendah. Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat ke-51 dari 88 negara di dunia, dengan penurunan skor menjadi 51,58 dari 52,14 pada tahun lalu.

Skor ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-13 dari 21 negara di Asia dan berada di bawah nilai rata-rata kecakapan Bahasa Inggris kawasan Asia sendiri (53,94).

Hal itu dipaparkan dalam laporan hasil penelitian EF English Proficiency Index (EPI) atau EF EPI. Laporan ini disusun berdasarkan analisa data dari hasil tes bahasa Inggris yang dilakukan melalui tes online gratis pertama di dunia, yaitu EF SET (Standard English Test).

Penelitian ini telah menjadi sebuah kajian terbesar di dunia untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa Inggris orang dewasa yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris.

“Negara-negara dengan tingkat kemahiran Bahasa Inggris yang tinggi, cenderung memiliki pendapatan rata-rata lebih tinggi, kualitas hidup lebih baik, serta investasi yang lebih besar dalam penelitian dan pengembangan,” jelas Dr. Tran. Minh N. Tran, Executive Director of Academic Affairs, EF Education First di Jakarta, belum lama ini.

Kemahiran berbahasa Inggris juga menunjukkan keterkaitan dengan penghasilan individu, yang diukur berdasarkan pendapatan per kapita negara-negara. Semakin tinggi tingkat kemampuan bahasa Inggris suatu negara, maka semakin besar pula rata-rata pendapatan penduduk di negara tersebut.

Dia menambahkan, bahasa Inggris semakin penting dalam interaksi yang lebih luas dan bahkan pada skala global. Ini merupakan bahasa komunikasi untuk segala jenis pertukaran internasional, baik berupa barang, layanan maupun gagasan di berbagai belahan dunia.

Menyadari pentingnya Bahasa Inggris sebagai salah satu communication skills yang perlu dimiliki pada era saat ini, EF memiliki keyakinan jika kemampuan itu harus terus dilatih sejak usia sekolah.

“Agar para siswa kelak dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat berpartisipasi aktif dalam dunia professional,” imbuhnya. 

Penulis : Romauli Gultom
Editor: Romauli Gultom
Berita Terkait