Pegawai Muda vs Senior: Apa Kunci Kebahagiaan Mereka di Tempat Kerja?  

Redaksi | 12 Maret 2020 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Survei Job Happiness Index 2017, yang dilakukan bersama oleh JobStreet.com dan jobsDB, mengungkapkan 3 faktor utama yang memengaruhi kebahagiaan dan ketidakpuasan kerja para pegawai di tempat kerja.

Survei yang dilangsungkan dari 31 Juli 2017 hingga 31 Agustus 2017 ini dilakukan terhadap 35.513 pegawai dari 7 negara dengan ekonomi terbesar di Asia.

Dalam survei ini, para pegawai diminta menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan tingkat kebahagiaan mereka, kemudian memberikan penilaian dalam skala 1 hingga 10 (sangat tidak bahagia hingga sangat bahagia). Mereka juga diminta menilai 13 bagian/aspek pekerjaan spesifik mana yang membuat mereka bahagia, kemudian memberikan penilaian dalam skala 1 hingga 7 (sangat tidak bahagia hingga sangat bahagia). Survei terperinci tersebut mencatat indeks kebahagiaan pegawai dari segala kelompok usia, sehingga memungkinkan kita untuk mempelajari lebih dalam mengenai perbedaan faktor pendorong kebahagiaan antara pegawai muda dan pegawai yang lebih senior.

3 Faktor utama kebahagiaan di tempat kerja

Survei ini mendefinisikan pegawai muda sebagai pegawai berusia antara 21 hingga 30 tahun dan pegawai senior sebagai mereka yang berusia antara 31 hingga 45 tahun ke atas. Hasil survei juga mengungkapkan bahwa meskipun ada sedikit perbedaan dalam peringkat yang diberikan pegawai muda dan senior, 3 faktor kebahagiaan utama pada kedua kelompok usia adalah 'kolega', 'lokasi kerja' dan 'reputasi perusahaan'.

Survei menemukan bahwa para pegawai muda memilih 'kolega' sebagai faktor utama kebahagiaan mereka dalam bekerja, sedangkan faktor ini berada di peringkat ke-2 menurut para pegawai yang lebih senior. Temuan ini tidaklah mengejutkan, mengingat kebutuhan para pegawai muda untuk membangun hubungan yang bermakna di awal karir guna memperluas lingkaran sosial mereka di masa depan. Sementara itu, pegawai senior hanya perlu fokus dalam menjaga hubungan yang harmonis dengan kolega dan rekan kerja mereka untuk mencegah terjadinya konflik di tempat kerja.

Faktor ke-2 yang membuat para pegawai muda bahagia di tempat kerja adalah 'lokasi' tempat kerja mereka, sedangkan bagi para pegawai senior, 'lokasi kerja' merupakan faktor kebahagiaan yang paling utama. 

Yang menarik, baik pegawai muda maupun senior memilih 'reputasi perusahaan' sebagai faktor ke-3 kebahagiaan kerja. Namun demikian, alasan pegawai senior sedikit berbeda dengan para pegawai muda, yang mengungkapkan bahwa memiliki perusahaan bergengsi sebagai tempat kerja berpotensi memberikan nilai tambah pada resume mereka. Sedangkan pegawai senior lebih memilih perusahaan dengan reputasi yang baik untuk mendapatkan tunjangan pegawai yang lebih baik.

3 Faktor utama ketidakpuasan di tempat kerja

Kebalikan dari kebahagiaan kerja, terdapat tiga faktor utama penyebab ketidakpuasan kerja dengan perbedaan yang signifikan antara hasil survei kedua kelompok umur. Secara umum, survei menunjukkan bahwa pegawai muda tidak bahagia dengan gaji dan tunjangan mereka, sedangkan para pegawai senior tidak puas dengan perkembangan karir dan peluang pelatihan.

'Hadiah dan tunjangan' terletak di peringkat terendah menurut hasil survei para pegawai muda; ini menunjukkan betapa pentingnya iming-iming yang atraktif untuk menciptakan paket rekrutmen yang kompetitif ketika mempekerjakan pegawai muda. Mereka juga menyebut ‘gaji pokok’ sebagai faktor ke-2 penyebab ketidakpuasan mereka dalam bekerja, di mana kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan tidak memenuhi ekspektasi para pegawai muda dalam ekonomi yang sulit saat ini.

Faktor ke-3 yang menciptakan ketidakpuasan kerja di kalangan para pegawai muda adalah pengembangan karir. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran pegawai muda terhadap prospek perkembangan karier mereka yang terlihat suram. Namun demikian, pengembangan karir dinilai sebagai faktor utama penyebab ketidakpuasan bagi para pegawai senior. Hal ini dikarenakan pegawai yang lebih senior menitikberatkan keinginan mereka untuk menaiki ‘tangga’ atau hierarki perusahaan dan kurangnya pengembangan karir di sebuah perusahaan akan menghalangi kemajuan karir mereka.

Bagi para pegawai yang lebih senior, 'tim kepemimpinan' dan 'peluang pelatihan' masing-masing dinilai sebagai faktor kedua dan ketiga teratas yang menyebabkan ketidakpuasan di tempa kerja. Hal ini umumnya disebabkan oleh kenyataan bahwa kepemimpinan yang baik sangatlah berarti bagi pegawai senior karena berdampak langsung pada semangat kerja dan produktivitas.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait