Ini yang Perlu Dilakukan UKM untuk Beradaptasi di Tengah Pandemi 

Romauli Gultom | 22 Mei 2020 | 11:18 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pandemi Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia membuat pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak hanya di kota - kota besar saja. Imbasnya, memukul perekonomian Indonesia tidak hanya secara makro, tetapi sektor usaha kecil dan menengah menjadi salah satu yang paling terdampak.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia per 17 April 2020, sebanyak 37.000 UKM di seluruh Indonesia telah terkena dampak covid - 19 dengan berbagai alasan dari penurunan penjualan, permasalahan modal, permasalahan distribusi, sulitnya mendapatkan bahan baku hingga tunggakan kredit. 

Mengatasi persoalan ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan subsidi yang diharapkan dapat membantu UKM seperti subsidi bunga kredit UKM melalui bank, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga subsidi bunga kredit UKM online dan koperasi. 

Tetapi, dengan belum adanya kepastian kapan pandemi ini akan berakhir di Indonesia, pemilik usaha pun tetap harus melakukan evaluasi dan menyusun ulang strategi bisnisnya agar bertahan dan melaju cepat saat pandemi berakhir. Adaptasi teknologi bisa menjadi salah satu strategi yang diterapkan dengan cepat dan mudah.

Standie Nagadi, VP Marketing Mekari, menjelaskan “Dorongan adaptasi teknologi bagi pemilik UKM di masa saat ini menjadi sangat besar. Pemilik usaha tidak bisa lagi mengesampingkan peranan teknologi dalam membantu mereka mempertahankan bisnis. Penerapan teknologi secara menyeluruh dalam operasional usaha perlu dilakukan dengan memanfaatkan e-commerce, melakukan promosi di media sosial, hingga mengadopsi pencatatan keuangan secara online adalah hal yang paling relevan dilakukan oleh pemilik usaha saat ini.”

Mekari sebagai perusahaan software as a service yang mempunyai produk Jurnal, software akuntansi online berbasis cloud, berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi pemilik UKM dalam mengatur keuangan bisnis khususnya di masa krisis ini melalui automasi. 

“Setelah pandemi ini berakhir, kita akan semakin dihadapkan pada realita New Economy dimana pemilik usaha yang mengadopsi teknologi secara terukur dan optimal akan dapat bertahan di tengah persaingan usaha. Dengan fitur - fitur komprehensif yang dimiliki oleh Jurnal, kami siap mendukung pemilik usaha untuk beradaptasi pada perubahan era ini dan membantu menjaga kesehatan keuangan bisnisnya,” tambah Standie.

Jurnal mengedepankan automasi dalam proses operasionalnya, dimana membantu pemilik usaha untuk melakukan pemantauan keuangan usahanya secara real time dan online yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun melalui smartphone atau desktop. 

Kemudahan penggunaan Jurnal dan fitur - fitur yang dimilikinya diharapkan bisa menggerakkan UKM untuk menjadi bagian dari ekosistem digital ekonomi dan bertransformasi penuh dengan mengaplikasikan teknologi guna memaksimalkan operasional bisnis, sehingga pemilik usaha bisa mengambil keputusan bisnis yang strategis dan penuh kehati - hatian untuk mengupayakan manajemen keuangan usaha tetap sehat di masa krisis ini. Jurnal memberikan kesempatan bagi pemilik usaha untuk mencoba langsung kemudahan fiturnya dengan gratis hingga 60 hari ditambah diskon sampai 35% yang berlaku selama bulan Ramadhan.  
 

Penulis : Romauli Gultom
Editor: Romauli Gultom
Berita Terkait