Bioskop Ditutup karena Pandemi Corona, Produser Film Ini Lirik Bisnis Berkuda 

Binsar Hutapea | 13 Agustus 2020 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia sempat mengeluarkan izin operasi bagi bioskop dan sejumlah kegiatan dalam ruangan untuk kembali beroperasi di tengah perpanjangan PSBB transisi melalui SK Nomor 140 Tahun 2020 yang disahkan pada 6 Juli lalu.

Namun di awal Agustus ini, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta memutuskan mencabut izin operasi bioskop dan sejumlah kegiatan dalam ruangan selama perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I hingga 13 Agustus mendatang.

Dicabutnya izin operasional bioskop sangat memukul pelaku di industri perfilman Tanah Air. Pasalnya, hal itu membuat mereka kehilangan penghasilan. Untuk mengatasinya, berbagai cara dilakukan. Misalnya seperti yang dilakukan produser dan importir film Anton Pratama. 

Agar dapur tetap mengebul, bapak dari 5 anak ini mengembangkan usaha baru dibidang persewaan kuda poni dan kuda besar di wilayah Ancol, Jakarta Utara dan Serpong Scientia Square yang bernama Kezillaz. Kezillaz adalah singkatan tiga anak perempuannya buah hatinya yang bernama Kezia, Mikella dan Ellena.

Tak hanya berkuda, Kezillaz juga menawarkan hal lain. Bagi mereka yang ingin membuat foto pre-wedding, bisa menyewa kuda milik Kezillaz sebagi obyek pendukung foto. .

"Selain itu, pelanggan juga dapat menyewa kuda secara online, enggak terbayang sebelumnya bisa sewa kuda secara online. Kezillaz bekerja sama dengan sejumlah platform pembayaran online e-commerce maupun aplikasi digital seperti via Traveloka, Gopay dan lainnya,”jelasnya. 

Menurut Anton, hal itu dilakukan karena keprihatinan Anton lantaran sering melihat banyak penyedia jasa berkuda yang kerap “menembak” harga kepada pelanggan.

“Anak-anak sangat tertarik kuda. Tapi ketika mereka naik kuda, kerap ditembak harga oleh penyedia jasa berkuda liar yang nakal. Padahal saat itu sejumlah orang tua berpikir naik kuda tak seberapa harganya. Namun ketika bayar justru mereka dibuat kecewa. Dan saya pernah mengalami kejadian ini di salah satu tempat penyewaan kuda liar di Bandung,”ungkapnya dengan penuh kecewa. 

Saat ini Kezillaz mampu melayani 10-20 anak di hari kerja dan 50-70 anak saat di akhir pekan dengan nilai sewa Rp50 ribu per putaran  Sementara untuk jasa sewa pemotretan pre-wedding biaya yang dikenakan sekitar Rp3,5 juta, termasuk groomer dan izin lokasi 

Selain penyewaan berkuda, Kezillaz juga menyediakan peralatan berkuda yang juga bisa didapatkan melalui media sosial Instagram dan Facebook. Harganya cukup beragam dari yang termurah sekitar Rp12,5 juta untuk sadel tunggang biasa dan yang paling mahal sadel ukir hand made koboi yaitu sebesar Rp25 juta.  

Anton berharap, dengan pengelolaan jasa penyewaan berkuda secara professional ini bisa meningkatkan perekonomian dan taraf hidup penyedia jasa di masa pandemi Covid-19 ini.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait