4 Cara Membesarkan Kakak Beradik Supaya Akur hingga Dewasa, Begini Caranya Moms!

Wida Kriswanti | 24 Agustus 2021 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setiap orang tua tentu berharap anak-anaknya selalu rukun dan akur. Namun faktanya, kakak beradik tidak pernah bertengkar itu sesuatu yang tidak mungkin. Yang namanya konflik akan selalu ada dalam interaksi yang melibatkan dua atau lebih individu berbeda, bersaudara sekalipun. Namun bagian terpentingnya adalah bagaimana agar rasa cinta dan sayang tetap tumbuh, minimal sama besar dengan perseteruan yang terjadi.

Maka yang menjadi tugas orang tua di sini adalah bukan menyuruh anak-anak untuk tidak berkelahi. Akan tetapi mengajarkan anak untuk berbaikan dengan benar. Hingga kelak tidak ada dendam atau luka antar saudara yang terpendam dan terbawa saat mereka dewasa.

Bagaimana caranya? Pure Wow membagikan 4 cara ini untuk dipraktikkan para orang tua. Terutama yang anaknya lebih dari satu, ya.

1. Bertengkarlah dengan cerdas di hadapan anak-anak

Sebagai pasangan orang tua, Anda dan suami juga hampir pasti pernah berkonflik. Dan seperti biasa, orang tua adalah contoh yang paling mudah ditiru anak. Maka praktikkanlah pertengkaran yang cerdas, yang solutif, tanpa bumbu drama, lengkap dengan cara berdamainya. Misalnya dengan pelukan erat, senyuman hangat, hingga sama-sama tertawa kembali. Dari sini anak akan melihat bahwa tidak masalah jika suatu waktu bertengkar, asalkan tahu cara berbaikan kembali.

2. Jika Anda ragu, maka biarkan anak-anak menemukan jalannya untuk berbaikan

Ada kalanya konflik antara kakak beradik terlihatnya samar-samar. Bukan perkelahian fisik yang bisa segera diketahui penyebabnya dan diselesaikan saat itu juga. Melainkan konflik yang lebih melibatkan emosi. Misal, rasa iri, rasa cemburu, rasa kecewa, atau hanya karena merasa bosan. Biasanya, untuk konflik semacam ini, orang tua cukup memperhatikan saja dari jauh. Diamkan saja, tidak usah ikut memperkeruh dengan mengomentari yang tak perlu, biasanya anak-anak akan akur dengan sendirinya. Bersamaan dengan kondisi psikis yang lebih membaik. Jadi tidak semua harus dibikin panik, Moms.

3. Atau bisa juga melakukan cara ini

Kecuali, konflik yang melibatkan emosi ini berkepanjangan. Mulai memengaruhi sikap dan perilaku. Juga berdampak pada emosi anak yang semakin negatif. Di sini orang tua bisa melibatkan diri untuk mencari tahu duduk persoalannya dan sama-sama mencarikan solusinya. Anda bisa memulai dengan mendekati anak, ajak berbicara dari hati ke hati atau curhat, dengarkan, lalu tanyakan apa sebetulnya yang mereka inginkan atau harapkan. Saat Anda sudah mendapatkan titik temu, anak-anak yang berkonflik bisa diajak duduk bersama-sama dan mencari kesepakatan terbaik.

4. Keluarga yang selalu bermain bersama, akan bersama selamanya

Jangan remehkan kenangan bermain bersama seluruh anggota keluarga. Orang tua yang secara rutin meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas bermain bersama-sama tanpa terkecuali akan meninggalkan kenangan yang sama manis pada setiap anak. Anak akan merasa bahwa sejak kecil mereka tidak diperlakukan berbeda dan sama disayang. Kemungkinan untuk tetap rukun dan akur saat dewasa akan semakin besar. Jadi yuk, praktikkan sekarang juga.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait