Pasangan Memaksa Hubungan Seks Anal, Apa yang Harus Dilakukan?

Redaksi | 15 September 2021 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tak hanya pasangan sejenis, homoseksual, ada juga pasangan heteroseksual (pria dan wanita) yang mempraktekkan seks anal. Sejauh kedua belak pihak setuju dan keyakinan tidak melarang mereka melakukan, mungin tak masalah. Akan jadi masalah kalau salah satu pihak menolak, dalam hal ini si wanita, seperti tudingan yang dilontarkan istri siri ayah Taqy Malik yang sekarang sedang ramai jadi perbincangan.

Seks yang normal umumnya melibatkan penis dan vagina. Organ intim pria dan wanita sudah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa mendapatkan kepuasan seks dengan cara yang wajar. Dari sisi pria, saat penis sudah ereksi maka siap melakukan hubungan sesk. Dari sisi wanita, setelah melakukan sedikit pemanasan, vagina akan mengeluarkan cairan pelumas yang membuatnya siap menerima penetrasi yang dilakukan pasangan. Pelumas alami pada vagina membuat aktivitas seks bisa dilakukan tanpa salah satu merasa kesakitan.

Tak seperti vagina, anus tidak dirancang seperti itu. Anus tak mengeluarkan cairan pelumas. Produk cairan pelumas mungkin bisa membantu, tapi tak selalu bisa menyelesaikan masalah. Meski cedera serius akibat seks anal tidak selalu terjadi, tapi itu bisa terjadi. Pendarahan setelahnya bisa karena wasir atau robekan, atau sesuatu yang lebih serius seperti perforasi (lubang) di usus besar. Ini adalah masalah berbahaya yang membutuhkan perhatian medis segera.

Jadi apa yang harus dilakukan saat pasangan (pria) Anda memaksa mengajak melakukan seks anal? Kalau Anda keberatan, tolak dengan tegas. Jangan pernah mau melakukan karena terpaksa. Selain risiko kesehatan, Anda akan dihantui ketakutan dan perasaan bersalah yang sama berbahayanya. Tapi bagaimana kalau dia terus memaksa? Ajak ketemu dokter spesialis bidang ini atau temui konsultan. Kalau Anda menganggap seks anal sebagai penyimpangan, terpaksa melakukan akan menjadi beban berat. 

Jaringan di dalam anus tidak memiliki perlindungan alami, yang membuatnya rentan terhadap robekan dan penyebaran infeksi. Secara alami anus juga bukan tempat untuk melakukan penetrasi seks. Terlalu mahal risiko yang harus ditanggung kalau tujuannya demi kesenangan atau variasi seks. 

Seks harus menjadi aktivitas menyenangkan bagi kedua belah pihak. Pemakaian kondom atau produk pelumas mungkin bisa mengurangi risiko seks anal, tapi pemaksaan salah satu pihak dan keberatan di pihak lain, sesuatu yang tak benar.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait