Menikmati Sate Domba Kualitas Premium di Dapur Pengkolan Radio Dalam

Redaksi | 12 September 2021 | 09:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sate kambing merupakan salah satu hidangan favorit di Indonesia. Tidak sulit untuk menemukan pedagang sate kambing, terutama di kawasan Pulau Jawa. Bagaimana dengan sate domba? Jumlah penjual sate domba memang tidak sebanyak sate kambing, tapi penikmat sate domba ternyata juga cukup banyak. 

Dedi Yusuf atau yang juga dikenal sebagai Mister Sate, merupakan salah satu pengusaha kuliner yang konsisten menghadirkan sate berbahan dasar daging domba. Belum lama ini tabloidbintang.com berkesampatan untuk melihat langsung kepiawaian Dedi mengolah daging domba di Dapur Pengkolan Radio Dalam alias DPR.

Dedi yang memiliki pengalaman puluhan tahun, terlihat cekatan memotong daging domba. Potongan-potongan kecil daging kemudian disusuk di tusukan sate. Dedi juga turun langsung membakar sate dombanya. 

Sesuai namanya, Dapur Pengkolan Radio Dalam milik Dedi Yusuf berada di Jalan Radio Dalam Raya, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah makan berkonsep modern tersebut tepat berada di perempatan Jalan Radio Dalam Raya, Jalan Gandaria, Kramat Pela dan Jalan KH Ahmad Dahlan.

Dedi Yusuf mengatakan usaha kuliner dikelola secara turun temurun oleh keluarganya. "Ini bisnis keluarga yang dari dulu senang jualan dan mengolah daging domba," kata Dedi Yusuf. Menurut Dedi, Dapur Pengkolan Radio Dalam dikelola dibawah payung Sateku. Sebelum Dapur Pengkolan Radio Dalam, Dedi Yusuf mengelola rumah makan Ayam Berkah di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Selain usaha keluarga, Dedi Yusuf memilih daging domba sebagai sajian utamanya di Dapur Pengkolan Radio Dalam karena paling enak disantap. "Di antara kaki empat, yang paling enak itu daging domba," ucapnya.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, Dedi memilih domba dengan kriteria khusus. Dedi hanya menyediakan daging domba betina bagian paha belakang yang usianya tidak lebih dari 9 bulan. Daging domba dengan kriteria tadi menghasilkan sate yang empuk dan lebih mudah dinikmati. Sama sekali tidak terasa alot. Dihidangkan di atas hotplate, sate domba di sini terasa lebih premium.

Selain usia domba, menurut Dedi, cara memotong juga sangat menentukan tekstur daging setelah matang. "Saat memotong harus diperhatikan seratnya. Salah potong pasti hasilnya beda," tandasnya. 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait