Kenali Problem dan Tantangan Kecantikan Wanita di Setiap Tahapan Usia

Redaksi | 1 Oktober 2021 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di setiap tahapan usia, wanita menghadapi tantangan kecantikan berbeda. Apa saja?  

BELASAN TAHUN

Pada masa-masa puber yang penuh pencarian diri, remaja senang bereksperimen. Mengikuti tren seperti jadi keharusan, daripada dibilang ketinggalan zaman. Sering kali remaja membelanjakan uang untuk merek kosmetika yang sedang ngetren dengan kemasan menggemaskan. Padahal di masa puber, hormon-hormon mengubah kondisi wajah menjadi rentan berjerawat. Dilarang sembarang memakai kosmetik, kalau tak mau diganggu jerawat dan kehilangan kepercayaan diri. Selebihnya, tak ada masalah besar bagi remaja.
Remaja yang sibuk sebaiknya memilih potongan rambut yang mudah diatur dan tak memakan biaya ekstra. Riasan mesti dibatasi sewajarnya, cukup lipstick dan bedak. Juga karena banyak kegiatan, remaja putri mesti menjaga kebersihan tubuh.

Perawatan
Sebagai tambahan dari mencuci muka dan mengobati jerawat, atau berkonsultasi dengan dokter kulit bila jerawat membandel, gunakan krim tabirsurya (sunscreen) yang mengandung SPF 15+ setiap hari. Rajin di usia muda, cantik di usia dewasa.

Hati-hati
Makanan pedas dan berlemak tak boleh disantap terlalu sering. Jerawat bisa makin bandel.

20 TAHUNAN

Inilah tahun-tahun terbaik bagi kehalusan kulit Anda. Kolagen masih melimpah dan menjaga kulit tetap pada tempatnya. Bagian teratas kulit, epidermis, memperbarui diri setiap 3 minggu (pada usia 50 kulit butuh 9 minggu untuk melakukan proses yang sama), membuat kulit bersinar.  Hormon yang menggila di usia belasan telah mereda. Jerawat pun mulai berkurang. "Masih ada jerawat mengganggu wajah satu-dua kali sebulan, biasanya pada masa menjelang haid," kata David J. Leffell, M.D., penulis buku Total Skin.

Secara alamiah kulit wanita 20 tahunan lebih berminyak dibanding tingkat usia selanjutnya, umumnya di wilayah T (dahi dan hidung). Garis-garis wajah hanya tampak ketika tersenyum, berpikir, atau tertawa. Gaya hidup, dan bukannya penuaan alamiah, yang membuat wajah wanita usia 20 tahunan kering atau kusam. Pada usia 20 tahunan kita belajar dan bekerja keras, suka berpesta pula. Semua ini berpengaruh pada pemulihan kondisi kulit.

Rambut paling bersinar dan paling tebal pada usia 20 tahunan. Semakin tua usia, semakin kecil diameter rambut. Saat kehamilan, wanita memiliki rambut lebih tebal, lebih kering, dan lebih cepat tumbuh. Kalau menderita jerawat, Anda mungkin juga mengalami kelebihan minyak di kulit kepala. Gunakan sampo yang bening daripada yang kental dan hindari pemakaian minyak rambut.

Pendiri Stila Cosmetics menyarankan wanita 20 tahunan untuk bereksperimen dalam merias wajah. Warna-warna tak terduga seperti biru pastel atau hijau untuk mata cocok bagi kalangan muda. Penata rias Stephane Marais menyarankan warna-warna kuat untuk pipi yang diimbangi warna muda di bibir.

Dimulai pada usia 25, wanita mulai kehilangan 4 sampai 5 pon massa bebas lemak (tulang dan otot) setiap dekade dan mengganti kehilangan itu dengan lemak. Untuk mengatasinya, kombinasikan olahraga cardiovascular –seperti renang atau berlari sedikitnya 20 menit 3 kali seminggu—dengan angkat beban (8 sampai 12 kali pengulangan). Keduanya tidak hanya membantu melawan kegemukan, tapi juga menambah massa tulang, yang berfungsi seperti sumur kekuatan untuk tahun-tahun kemudian.

Perawatan
Bersihkan wajah dengan pembersih alpha hydroxy acid (AHA) untuk meluruhkan minyak yang menutup pori-pori. Atasi jerawat dengan krim yang mengandung salicylic acid. Jangan terkena paparan langsung sinar matahari. Maskerlah wajah secara teratur dengan bahan sesuai jenis kulit. 

Hati-hati
Pengelupasan berlebihan bisa menyebabkan tumbuhnya bintik-bintik kecil. Lebih baik gunakan pembersih ringan.

30 TAHUNAN

Memasuki usia 30, wanita menghadapi problem wajah kering. Bila problem ini tidak ditangani, serat kolagen dan elastin bisa pecah. Struktur yang menyangga kulit pun melemah. Tekstur kulit menjadi kasar dan terjadi penebalan pada permukaan kulit paling atas. "Ada beberapa perubahan mendasar di kulit pada usia 30 tahunan yang menghasilkan garis-garis permanen pada wajah," kata Dr. Anoop Rastogi, ahli kosmetik yang berbasis di Sydney, Australia.

Hormon stres menstimulasi produksi minyak yang menyebabkan jerawat. Kerut-kerut wajah akibat paparan sinar matahari mulai terbentuk, utamanya di dahi, mata, dan mulut. Pada usia 30 tahunan, efek kurang tidur lebih kentara pada wajah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Helai-helai rambut kelabu mulai menyembul di kepala. Faktor keturunan tentu mempengaruhi kapan uban mulai muncul. Kebiasaan merokok memacu tumbuhnya uban lebih dini. Rambut menjadi lebih kering. Mulailah menggunakan conditioner lebih sering, paling tidak seminggu sekali.

Pilihlah gaya rias yang canggih Saatnya belajar menggunakan concealer untuk hasil paling maksimal, mengingat tanda-tanda penuaan mulai tampak di wajah.
Wanita aktif usia 30 tahunan sama kuatnya dengan wanita usia 20 tahunan. Tantangan pada dekade perubahan ini (rata-rata berat badan meningkat sekitar 12 pon) adalah mempertahankan berat badan. Saatnya mulai berfokus pada diet (mengingat tingkat metabolisme menurun, kita membakar lebih sedikit kalori). Lanjutkan hiking, jogging atau angkat beban 2 sampai 3 kali seminggu. Ini bermanfaat untuk mempertahankan kepadatan tulang (yang biasanya menurun setelah 35 tahun). Studi menunjukkan wanita mencapai puncak seksual di usia 30 tahunan dan memasuki 40 tahun (Laki-laki? Libido mereka turun terus selewat usia 18). Walau lebih banyak wanita memilih melahirkan setelah usia 30, kesuburan yang terus turun pada usia 27, menurun tajam setelah usia 35. 

Perawatan
Terus bersihkan wajah dengan produk-produk AHA, dan jangan terlalu kerap menggunakan yang berbahan dasar salicylic acid dan benzoyl peroxid karena bisa mengakibatkan wajah kering dan terbakar. Luangkan 30 menit 3 kali sehari untuk aerobik – terbukti meredakan kecemasan dan salah satu cara terbaik mencegah stres tampak di kulit wajah Anda. Jangan sering mengganti produk, karena bisa mengakibatkan gangguan pada kulit. Sering-sering minum untuk menjaga kelembaban kulit secara optimal.

Hati-hati
Tekanan kerja bisa terpancar dari wajah yang kusam dan berjerawat. Kurangi tekanan dengan olahraga.

40 TAHUNAN

Pada usia 40, tingkat estrogen menurun sebelum dan semasa menopause, menyebabkan kulit lebih kering dibanding sebelumnya. Kabar baiknya, jerawat muncul sepertiga lebih jarang dibanding usia 20-an dan 30-an.  Namun kekeringan memicu keriput, selain  lingkaran-lingkaran gelap di sekitar mata semakin kentara, dan garis wajah makin tampak. Pigmentasi juga menjadi masalah, selain penebalan kulit. Kekenyalan berkurang dari lapis terdalam kulit.

Siklus tumbuhnya rambut menjadi lebih pendek, membuat rambut lebih tipis. Kalau Anda mengecat rambut untuk menutupi uban, rambut akan tampak lebih tebal karena proses kimia.

Untuk tata rias, pertimbangkan untuk beralih pada alas bedak (foundation) dan perona pipi (blush) dengan formula yang lebih sesuai.  Bahan yang bersifat mengeringkan dan berbentuk bubuk akan memperjelas kerut.

Usia 40 tahunan adalah dekade perubahan besar, bersamaan dengan menurunnya estrogen selama menopause, biasanya antara usia 45 sampai 55. Efeknya bisa dramatis. Dengan berkurangnya estrogen, fertilitas berkurang, tulang melemah, dan risiko penyakit jantung meningkat. Kolagen menjadi kaku sehingga gerakan naik tangga menjadi menyakitkan. Sepatu tinggi membuat risiko arthritis melonjak. 

Perawatan
Gunakan pembersih nonsabun karena tidak menyebabkan wajah kering. Oleskan pelembab yang mengandung antioksidan pencegan penuaan. 

Hati-hati
Hindari cuaca panas, sabun wangi untuk wajah. Andalkan pelembab.  Kurangi makanan dengan banyak kandungan garam. 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait