CATATAN 2013: Tren Program Hiburan di TV, dari Joget, Saling Bongkar Aib, Sampai Hipnotis

Panditio Rayendra | 20 Desember 2013 | 16:46 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - DARI tahun ke tahun, persaingan antar-stasiun TV semakin ketat.

Namun, hal ini bukannya memicu pengelola TV untuk menciptakan ide kreatif. Pengelola TV terkesan memilih jadi follower, dengan membuat program sejenis tayangan TV lain yang mendapat rating, ketimbang mencoba membuat program anti-mainstream.

Well, kita tak bisa benar-benar menyalahkan stasiun TV. Sukses atau tidaknya sebuah program, masih memakai patokan data kepemirsaan Nielsen yang dirilis setiap hari. Jika rating dan share-nya tinggi, program tersebut bakal panjang.

Tulisan ini membahas beberapa tren mencolok yang bisa ditemui di stasiun TV kita sepanjang 2013. Mungkin tidak semua orang menyukainya, tapi harus diakui hal-hal berikut banyak ditemui dalam acara berating tinggi. Apa saja?

FENOMENA GOYANG
Ramadhan kemarin, program Yuk Kita Sahur mendapat respon yang luar biasa. Meski di minggu awal sempat kalah dari Sahurnya OVJ dan Para Pencari Tuhan Jilid 7, perlahan tapi pasti Yuk Kita Sahur menjadi program sahur yang paling banyak ditonton. Episode terakhirnya, bahkan mendapat share 40 koma dan menempati posisi 2 all-program.

Selain lawakan Olga dkk, Goyang Caisar menjadi fenomena baru yang populer di masyarakat. Setelah Lebaran, Trans TV mererun Yuk Kita Sahur di pagi dan malam hari. Ratingnya tetap bagus. Sehingga dibuatkanlah Yuk Keep Smile (Sabtu-Minggu) dan YKS (Senin-Jumat) untuk mengisi slot primetime. Hasilnya? Juara! Bulan Desember ini, YKS bisa dibilang juara bertahan, memuncaki rating. Dalam catatan kami, episode yang tayang pada Rabu (18/12), ratingnya menembus 7 dan share menembus 30.

YKS memicu stasiun TV lain menciptakan goyang. RCTI punya Goyang Gaspol (dahSyat), Antv punya Goyang Campur-campur, SCTV punya Goyang Kereta Malam (inBox). Goyang terakhir ini juga ada di YKS dengan gerakan yang berbeda.

Namun tetap, rasanya belum ada yang mematahkan popularitas Goyang Caisar. Kalau pun ada, ya goyangan yang diciptakan YKS sendiri. Seperti goyang Oplosan yang saat ini mulai banyak dibicarakan. Sejumlah artis yang jadi bintang tamu di YKS pun diajak bergoyang Oplosan.

Oplosan, merupakan lagu berbahasa Jawa yang menceritakan bahaya minuman keras oplosan, dinyanyikan penyanyi asal Gresik Wiwik Sagita.

TALK SHOW RASA INFOTAINMENT
Program talk show di stasiun TV nasional saat ini seolah mengalami pergeseran genre. Dulu, program jenis ini lebih banyak mengulas profil artis atau figur publik, mempertemukan artis-artis lawas yang sudah tidak tampil, promo film atau album baru, dan berbagi kisah inspiratif. 

Sekarang, program talk show seolah berubah menjadi infotainment. Kesan in bisa dilihat di Showimah (Trans TV).

Hampir semua artis yang tengah menjadi incaran infotainment, diboyong ke talk show ini. Sebuah episode menampilkan pedangdut kurang populer yang mengaku korban bujuk rayu Vicky Prasetyo, mantan-calon suami Zaskia Gotik. Cewek-cewek ini kompak menyudutkan Vicky. Seorang pedangdut bahkan tak malu mempertontonkan isi chat BBMnya dengan Vicky.

Talk show Hitam Putih (Trans 7), episode yang menampilkan Al dan El, dua putra Ahmad Dhani, mendapat teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena dianggap memprovokasi konflik dengan Farhat Abbas. Dalam tayangan itulah untuk pertama tercetus ide Al dan El untuk menantang Farhat adu tinju.

Bukan Empat Mata (Trans 7), juga pernah menampilkan orang-orang yang mengaku korban Eyang Subur, dan bercerita ritual-ritual yang mereka lakukan saat dalam 'pengaruh' Eyang Subur.

Kini, sejumlah talk show seakan berebut untuk menjadi tempat klarifikasi pertama artis yang sedang berkasus atau bermasalah. Di samping program di atas, ada SOS: Seputar Obrolan Selebriti (antv) dan Buka-bukaan (RCTI) yang menampilkan selebriti yang sedang menjadi sorotan sebagai bintang tamu.

HIPNOTIS
Hipnotis di layar TV Indonesia sebetulnya bukan hal baru. Tahun 2009, SCTV pernah memiliki program yang cukup populer, Uya Emang Kuya. Dalam program yang bertahan sekitar 3 tahun ini, Uya Kuya selaku host, berkunjung ke sebuah mall atau tempat umum, lalu menghipnotis orang secara acak. Orang ini lantas tanpa ragu menceritakan permasalahannya.

Di trimester terakhir 2013 ini, sejumlah program memiliki segmen hipnotis. Uya Kuya, seolah melahirkan kembali program sejenis, Suka Suka Uya, yang tayang di MNCTV. Bedanya, selain menghipnotis orang biasa, sejumlah artis juga dihipnotis Uya. Ups, ralat. Uya menolak istilah hipnotis. Ia selalu menekankan, bintang tamu "dibuat rileks", bukan dihipnotis.

Episode Ayu Ting Ting menceritakan carut-marut rumah tangganya sambil berlinang airmata terbilang yang paling dibicarakan.

Selain Suka Suka Uya, variety show dan program lawak macam Campur Campur dan YKS juga punya segmen hipnotis. Dalam sebuah episode YKS, Raffi Ahmad yang phobia buah rambutan, ketika dihipnotis justru tertawa-tawa memainkan rambutan. Puncak HUT Transmedia ke-12 yang dihelat Minggu (15/12), juga menampilkan Olga yang dihipnotis 'menjadi' Giring Nidji dan Ryan D'masiv. Olga yang biasanya kemayu, berubah jadi sangat macho. Bahkan mengalahkan Raffi ketika adu panco.

Di jejaring sosial, tak sedikit netizen yang meragukan kebenaran hipnotis di beberapa acara. Jangan-jangan cuma akting? Ah, terlepas benar atau tidaknya hipnotis di layar kaca, selama menghasilkan rating tinggi, segmen ini bakal terus ada di layar kaca.***

(ray/ade)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait