Yogyakarta Punya Oleh-oleh Baru, Apa Ciri Khasnya?

TEMPO | 3 Januari 2019 | 09:00 WIB

Ada oleh-oleh baru dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Yakni berupa telur asin. Meskipun di daerah lain sudah menjadi oleh-oleh khas, rasa dan vitamin yang terkandung dalam telur asin khas Yogyakarta ini berbeda dari telur asin daerah lainnya.

Untuk memperbanyak produksi telur asin khas Yogyakarta ini, lebih dari 50 kaum ibu mengikuti pelatihan. Pengusaha telur asin Endang Rukmini mengajak para ibu untuk membuat telur bebek asin ini menjadi oleh-oleh khas Yogya.

“Awalnya di grup WA banyak yang tertarik untuk membuat telur asin seperti yang saya tekuni. Maka kami adakan pelatihan,” kata Endang saat pelatihan di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, 27 Desember 2018.

Ide awalnya menurut dia karena sebagai sesama perempuan merasa selama ini belum bisa mapan secara ekonomi. Dengan memproduksi telur asin, ia berharap tingkat ekonomi keluarga mereka semakin membaik dan bisa membantu para suami.

Endang menambahkan, dalam pelatihan, para ibu diberikan ilmu bagaimana membuat telur asin yang berkualitas. Berbeda dari yang selama ini ada di pasaran. Mereka diberi cara yang mudah untuk proses pembuatan telur asin yang enak dan rasanya berbeda dengan telur asin asal daerah lain yang sudah lebih dahulu terkenal.

“Kalau telur asin asal Brebes jelas sudah jadi khas. Tapi rasanya berbeda dengan yang saya buat,” kata Endang.

Ia bahkan dengan percaya diri menyebut telur asin khas Yogyakarta ini lebih enak. Telur asin ini bisa menjadi oleh-oleh khas yang mendampingi bakpia dan gudeg.

Disebutkan, bahwa telur bebek memang masih banyak didatangkan dari Jawa Timur. Telur bebek dipilih yang bagus dengan kuning telur yang warnanya cenderung oranye. Kandungan omega tiganya diyakini lebih tinggi.

“Telur bebek yang kami pilih dengan omega 3 lebih tinggi. Karena bebek petelurnya diberi pakan dengan campuran kepala udang,” kata Endang.

Keistimewaan rasa telur asin khas Yogyakarta ini, ada di garamnya. Jika pengusaha lain menggunakan garam grosok, telur asin khas Yogya ini menggunakan garam batangan.

“Rasanya beda. Kalau pakai garam batangan lebih gurih dan tidak terlalu asin,” kata dia.

Harga Rp 3.500 per telur. Produksi telur asin ini tidak hanya melayani konsumen di Daerah Istimewa Yogyakarta tapi hingga luar Jawa.

TEMPO.CO

TABLOIDBINTANG.COM - 
Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait